Sentimen
Negatif (100%)
6 Feb 2025 : 19.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi, Karawang, Semarang

Kasus: pembunuhan

Pembunuh Istri dan Pegawai Bank Keliling di Bekasi Dikenal Temperamental, Sering KDRT dan Minta Uang - Halaman all

6 Feb 2025 : 19.17 Views 8

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Pembunuh Istri dan Pegawai Bank Keliling di Bekasi Dikenal Temperamental, Sering KDRT dan Minta Uang - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Perangai buruk Sunardi (44), pelaku pembunuhan penagih hutang Sri Pujianti (23) dan istrinya Almaida (51), diungkap anak tirinya, Edi Rianto.

Edi adalah anak kandung Almaida. Almaida adalah istri kedua Sunardi. Keduanya menikah pada 2015.

Dia menuturkan Sunardi merupakan sosok yang temperamental atau mudah tersulut emosi. Bahkan, ibunya saja kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Sunardi.

"Emang dia (pelaku) itu suka KDRT. Itu sejak KDRT saya tinggal sama ibu. Pernah saya usir, ditemuin lagi. Saya pikir ini orang enggak baik," kata Edi Rianto pada Kamis (6/2/2025).

Edi mengungkapkan, kebiasaan Sunardi yang kerap bermain judi dan mengonsumsi minuman beralkohol. Kebiasaan itu sering dikeluhkan oleh keluarga.

"Dia juga suka minum miras, judi juga, judi kartu," katanya.

Pelaku juga sering berbohong kepada anak dan istrinya untuk meminta uang.

Sunardi pernah meminta uang sebesar Rp50 juta untuk berbisnis dengan menjaminkan sertifikat tanah. Namun ternyata uang itu ia gunakan untuk berjudi.

"Minta uang bilangnya buat usaha tapi habis buat main judi," ujarnya.

Edi menceritakan, ibunya itu merupakan istri kedua pelaku.

Sedangkan istri pertamanya dinikahi siri itu merupakan warga Semarang dan bekerja sebagai tenaga kerja wanita (TKW) di luar negeri.

"Sama ibu saya sempat pisah ranjang enam bulan pada 2021, terus balik lagi itu," katanya.

Dia juga tak mengetahui lagi perjalanan rumah tangganya seperti apa karena sudah tidak lagi tinggal bersama ibu.

Akan tetapi pada tahun 2022 itu saat hendak bertemu ibunya selalu tidak ada di rumah.

"Bilangnya ke saya pergi kabur ibu saya gitu, saya cek ke dalam rumah memang tidak ada. Keluarga juga sempat laporan kehilangan ke polisi," katanya.

Minta pelaku dihukum mati

Edi Rianto, meminta agar Sunardi dihukum paling berat.

Bahkan, Edi dengan tegas meminta agar pelaku pembunuhan ibunya itu dihukum mati.

"Saya enggak setuju kalau cuma 15 tahun, saya minta dihukum mati. Pelaku sadis habisi dua nyawa, ibu saya malah dibuang di septic tank," katanya pada Kamis (6/2/2025).

Edi juga mengungkapkan, sejak menikah dengan ibunya pada 2015 lalu, ibunya juga kerap mendapatkan perlakukan kasar.

Tak hanya itu, pelaku juga tidak memiliki pekerjaan tetap. Ibunya yang menjadi tulang punggung dengan bekerja sebagai karyawan swasta.

"KDRT ke ibu kekerasan pemukulan, sama pelaku juga suka main hutang dan main judi. Dan ternyata punya istri juga, bilang ke ibu saya mah duda," katanya.

Edi juga menyampaikan, saat ibunya menghilang sejak november 2022 itu juga pelaku tak mengaku.

Padahal, beberapa kali datang ke rumah menanyakan keberadaan ibunya dan menyembunyikan perbuatan tersebut.

Termasuk pihak istri pelaku bilangnya pelaku kerjanya di Karawang dan anaknya pun begitu.

"Bertemu sama pelaku bilangnya nggak pernah ketemu lagi. Terus setiap saya ke rumahnya tidak dibukakan pintu sama istrinya," katanya.

Diketahui, awal terbongkarnya pembunuhan tersebut bermula dari hilangnya seorang pegawai bank keliling Sri Pujayanti (22).

Ternyata korban dibunuh Sunardi. Jenazah korban di kamar di rumahnya di Kampung Cikoronjo, Desa Sindangmulya, Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pelaku kesal ditagih utang Rp 4 juta

Sunardi mengaku utangnya sebenarnya Rp2,7 juta di koperasi simpan pinjam tempat korban bekerja. Namun, nominal itu bertambah Rp4 juta karena adanya bunga.

Besaran utang tersebut mestinya dilunasi Sunardi dengan dicicil selama 10 bulan.

"Pengakuan tersangka Rp2,7 juta. Tapi dia harus mengembalikan sebanyak Rp4 juta. Itu dicicil Rp115.000 selama 10 bulan," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa di rumah pelaku, Rabu (5/2/2025).

Mustofa mengatakan, korban sering menagih utang ke rumah Sunardi karena pelaku punya kewajiban membayar cicilan.

Hal ini yang membuat pelaku kesal dan membunuh korban dengan cara mencekik.

"Korban dicekik dan ditarik ke dalam rumah. Jadi dia panik dengan kejadian ini," ungkap Mustofa.

Setelah membunuh Sri, pelaku berniat memasukkan jasad korban ke septic tank samping rumahnya. Ternyata, di septic tank yang sama, Sunardi pernah membuang jasad istrinya, Almaidah (51), yang dia bunuh pada November 2022.

Namun, Sunardi urung membuang jasad Sri ke septic tank karena terdapat saudara yang mencari keberadaan korban.

"Sebenarnya dia juga pengin masukkin korban SR ini ke septic tank, namun belum sempat dimasukkan ke sana karena ada saudara yang mencari. Jadi sementara dia taruh di bawah springbed," imbuh dia. (Tribun Bekasi)

Sentimen: negatif (100%)