Sentimen
Positif (80%)
6 Feb 2025 : 11.20
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok, Wuhan

Kasus: covid-19

Ikuti Jejak Trump, Argentina Putuskan Akan Keluar dari WHO - Halaman all

6 Feb 2025 : 11.20 Views 52

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Ikuti Jejak Trump, Argentina Putuskan Akan Keluar dari WHO - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Argentina mengumumkan keputusan besar untuk menarik diri dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu (5/2/2025).

Keputusan ini mengikuti langkah serupa dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump pada bulan lalu, yang juga menarik diri dari WHO.

Presiden Argentina, Javier Milei, yang memimpin pemerintahan sayap kanan saat ini, memiliki hubungan dekat dengan Presiden AS, Donald Trump.

Keduanya sama-sama mengkritik WHO, terutama terkait penanganannya terhadap pandemi COVID-19.

Pada kesempatan ini, Milei secara khusus menyalahkan WHO atas rekomendasinya terkait menjaga jarak fisik selama pandemi.

Milei menulis di media sosial bahwa keputusan ini diambil karena WHO dianggap sebagai "organisasi jahat".

"Itulah sebabnya kami memutuskan untuk meninggalkan organisasi jahat yang menjadi lengan pelaksana dari eksperimen pengendalian sosial terbesar dalam sejarah," tulis Milei, dikutip dari Al Jazeera.

Pernyataan tersebut kemudian ditegaskan oleh juru bicara kepresidenan, Manuel Adorni, dalam sebuah konferensi pers.

“Presiden (Javier) Milei menginstruksikan (menteri luar negeri) Gerardo Werthein untuk menarik keikutsertaan Argentina dalam Organisasi Kesehatan Dunia,” kata Adorni, dikutip dari CNN.

Adorni menambahkan bahwa Argentina tidak akan membiarkan organisasi internasional campur tangan dalam pengawasan negara, terutama urusan dalam kesehatan.

“Kami, warga Argentina, tidak akan membiarkan organisasi internasional campur tangan terhadap kedaulatan kami, apalagi kesehatan kami,” imbuhnya.

Menurut Adorni, keputusan Argentina didorong oleh "perbedaan yang mendalam mengenai manajemen kesehatan, terutama selama pandemi."

Ia mengkritik WHO atas kebijakan pembatasan wilayah yang dianggap sebagai yang terlama dalam sejarah manusia, serta melemahkan independensi dalam menghadapi pengaruh politik beberapa negara besar.

Sebagai bagian dari pernyataan resmi, kantor kepresidenan Argentina menuduh WHO telah menyebabkan kerugian ekonomi selama pandemi dengan "mempromosikan karantina tanpa akhir."

Negara ini juga mengajukan pertanyaan mengenai peran organisasi internasional yang didanai oleh banyak negara tetapi dianggap gagal dalam memenuhi tujuan awalnya, yaitu melayani kesehatan global tanpa terlibat dalam politik internasional.

“Komunitas internasional harus segera memikirkan kembali mengapa organisasi supranasional ada, yang didanai oleh semua orang, yang tidak memenuhi tujuan penciptaannya, terlibat dalam politik internasional, dan berupaya memaksakan diri di atas negara-negara anggota,” bunyi pernyataan tersebut.

Meski WHO memiliki peran di Argentina, Adorni menegaskan bahwa negara-negara tersebut tidak menerima dana dari WHO untuk manajemen kesehatan.

Oleh karena itu, pengunduran diri ini tidak akan mempengaruhi kualitas layanan kesehatan di negara tersebut.

"Keputusan ini memberikan harapan yang lebih besar untuk menerapkan kebijakan demi kepentingan Argentina dan ketersediaan sumber daya yang lebih besar," ujar Adorni.

Namun hingga saat ini, WHO belum memberi tanggapan apapun terkait keputusan Argentina.

Sebelumnya, presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menandatangani perintah eksekutif yang memulai proses penarikan AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada bulan lalu.

Ini menandai kedua kalinya Trump memutuskan untuk menarik AS dari WHO, setelah langkah serupa yang ia lakukan pada masa pandemi Covid-19.

Namun, keputusan tersebut dibatalkan oleh Presiden Joe Biden selama masa kepemimpinannya.

Dalam perintah eksekutifnya, Trump menyebut bahwa penarikan ini didorong oleh kegagalan WHO dalam menangani pandemi Covid-19.

"AS menarik diri disebabkan oleh kesalahan penanganan organisasi tersebut terhadap pandemi Covid-19 yang muncul dari Wuhan, Tiongkok, dan krisis kesehatan global lainnya, kegagalannya dalam mengadopsi reformasi yang sangat dibutuhkan, dan ketidakmampuannya dalam menunjukkan independensi dari pengaruh politik yang tidak pantas dari negara-negara anggota WHO," katanya.

Trump juga menyoroti apa yang ia sebut sebagai “pembayaran tidak adil dan memberatkan” yang dilakukan AS kepada WHO.

Dengan adanya keputusan ini akan membahayakan kesehatan masyarakat global dan juga merugikan kepentingan AS dan Argentina.

(Tribunnews.com/Farrah)

Artikel Lain Terkait WHO dan Argentina

Sentimen: positif (80%)