Sentimen
Negatif (86%)
6 Feb 2025 : 05.02
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Tiongkok

Masih Tertekan, IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak Sideways

6 Feb 2025 : 05.02 Views 14

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Masih Tertekan, IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak Sideways

Jakarta, Beritasatu.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan melemah pada perdagangan Kamis (6/2/2025). Tekanan global masih jadi sentimen yang memengaruhi IHSG.

Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Aziz menilai, IHSG masih menghadapi tekanan akibat sentimen global dan domestik yang belum mendukung penguatan signifikan.

“IHSG masih akan menguji area support di 6.998-7.018 dan resistance di kisaran 7.080-7.125. Pergerakan cenderung sideways dengan potensi melemah karena sentimen global yang kurang kondusif,” jelasnya dalam program IDTV Market Closing, Rabu (5/2/2025).

Untuk diketahui, pada perdagangan Rabu (5/2/2025), IHSG ditutup melemah di bawah ekspektasi meskipun sebelumnya sempat mencatatkan penguatan. Volume transaksi tercatat sebesar Rp 10,1 triliun, di bawah rata-rata harian normal Rp 12,8 triliun, yang menunjukkan sikap wait and see pelaku pasar.

Sentimen negatif datang dari ketegangan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok, yang berdampak pada aliran modal asing. “Asing masih mencatatkan net sell, terutama pada saham-saham big banks, seperti BBCA dan BMRI,” kata Aziz dalam menanggapi pergerakan IHSG hari ini.

Dari sisi domestik, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tercatat 5,02% pada 2024 menjadi tantangan tersendiri. Pemerintah menargetkan pertumbuhan hingga 8%, tetapi masih jauh dari capaian tersebut.

“Penurunan daya beli dan deflasi beruntun turut menekan prospek ekonomi, meski ada potensi Bank Indonesia untuk melakukan pemangkasan suku bunga acuan,” tambahnya.

Saham-saham berbasis emas mencatatkan penguatan, didorong minat investor terhadap aset safe haven di tengah ketidakpastian global. Saham ANTM naik 3,19% dan PSAB menguat 3,57%, seiring kenaikan harga emas global.

Untuk strategi investasi, Abdul Aziz merekomendasikan akumulasi bertahap pada saham-saham big caps dengan valuasi menarik, serta memanfaatkan momentum saham second liner untuk perdagangan jangka pendek.

“Posisi saat ini cukup menarik untuk akumulasi, khususnya menjelang musim pembagian dividen di Maret,” pungkasnya dalam menanggapi pergerakan IHSG hari ini.

Sentimen: negatif (86.5%)