Sentimen
Positif (96%)
5 Feb 2025 : 13.51
Informasi Tambahan

BUMN: PT Pertamina

Kab/Kota: Kemanggisan, Mampang Prapatan, Palmerah

Tak Ada Lagi Antrean Pengguna Elpiji 3 Kg di Sejumlah Pangkalan Jakbar dan Jaksel - Halaman all

5 Feb 2025 : 13.51 Views 33

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Tak Ada Lagi Antrean Pengguna Elpiji 3 Kg di Sejumlah Pangkalan Jakbar dan Jaksel - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Antrean konsumen elpiji 3 kg mulai tak terlihat di pangkalan gas khususnya di kawasan Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Barat (Jakbar) pada Rabu (5/9/2025).

Pantauan Tribunnews.com, di kawasan pangkalan toko Kevin Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, terlihat sudah tidak ada masyarakat yang mengantre untuk mendapat gas.

Pangkalan itu diketahui menjadi tempat yang dikunjungi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia pada Selasa (4/1/2025) kemarin.

Terlihat stok elpiji 3 kg masih cukup banyak bertumpuk di dalam sebuah ruko.

Satu mobil pikap yang membawa elpiji terlihat menambah stok di pangkalan tersebut.

"Udah enggak ada antrean sekarang. Ini lihat udah sepi," kata Hari, pemilik pangkalan gas toko Kevin kepada Tribunnnews.com siang ini.

Hari mengatakan sudah ada beberapa pemilik warung kelontong yang mulai menjual gas elpiji 3 kg tersebut setelah sebelumnya sudah diaktifkan kembali pemerintah.

"Iya kemarin kan udah dibuat itu buat pengecer sub pangkalan," tuturnya.

Hal yang sama terdapat di pangkalan gas toko Nanda yang terletak di Jalan Inspeksi I, Palmerah, Jakarta Barat.

Hanya beberapa orang yang membeli elpiji 3 kg secara bergantian dengan harga Rp18 ribu.

Nampak  elipiji 3 kg yang bertumpuk dj bagian dalam toko tersebut.

Maryam, salah satu pembeli gas di toko tersebut mengatakan memilih membeli gas di pangkalan karena harga yang lebih terjangkau.

"Kemaren susah dapatnya. Ini beli di sini tuh sekarang Rp18 ribu. Kalau di warung Rp25 ribu," tuturnya.

Selain itu, beberapa pangkalan di kawasan Mampang Prapatan dan Cipete, Jakarta Selatan pun sudah tak ada antrean pembeli.

Nampak toko yang dijadikan pangkalan gas tersebut hanya melayani beberapa masyarakat yang membeli gas.

Diperbolehkan Lagi

Sebelumnya, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia kembali memperbolehkan para pengecer menjual gas elpiji 3 Kg setelah terjadinya polemik dalam beberapa hari terakhir.

Hal ini sesuai dengan intruksi Presiden RI Prabowo Subianto dengan tujuan agar elpiji tepat sasaran.

"Jadi mulai hari ini, pengecer-pengecer seluruh indonesia, dengan nama sub-pangkalan," kata Bahlil di pangkalan elpiji di kawasan Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa (4/1/2025).

Bahlil mengatakan pihaknya bekerja sama dengan PT Pertamina akan membekali para pengecer ini dengan sebuah aplikasi untuk memonitor penjualan elpiji khususnya ukuran 3 kg.

"Nanti Pertamina dengan ESDM akan membekali mereka sistem aplikasi dan proses mereka menjadi subpangkalan tidak dikenakan biaya apapun, bahkan kami akan proaktif mendaftarkan mereka menjadi bagian formal agar mereka bisa menjadi UMKM," tuturnya.

Dalam hal ini, Bahlil berharap nantinya harga gas elpiji di para pengecer ini bisa stabil atau tidak ada lonjakan harga yang jauh dari agen maupun pangkalan.

"Sebenarnya rakyat itu mendapatkan harga LPG harusnya maksimal 19 ribu. Itu udah paling mahal itu. Karena harusnya itu negara itu mensubsidi itu sampai dengan 12 ribu. Jadi satu tabung itu negara kasih ke agen ya Pak ya, itu sekitar 12 ribu sampai 13 ribu," tuturnya.

"Agen baru ke Pangkalan itu 16 ribu. Sampai ke Pengecer harusnya 19 ribu maksimal, 18 ribu, 19 ribu," sambungnya.

Sentimen: positif (96.2%)