Sentimen
Positif (98%)
4 Feb 2025 : 22.07
Informasi Tambahan

BUMN: BRI

Kab/Kota: Tiongkok

Kasus: Zona Hijau

Perang Dagang Bayangi IHSG, Akumulasi Saham Perbankan Selamatkan Indeks ke Zona Hijau

4 Feb 2025 : 22.07 Views 19

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Perang Dagang Bayangi IHSG, Akumulasi Saham Perbankan Selamatkan Indeks ke Zona Hijau

Jakarta, Beritasatu.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil ditutup menguat 0,62% ke level 7.073,46 pada perdagangan Selasa (4/2/2025). Penguatan ini ditopang aksi akumulasi saham-saham perbankan. Namun, sentimen global, seperti ketidakpastian kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) masih membayangi pergerakan pasar.

Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menjelaskan, penguatan IHSG cenderung terbatas dan mengarah pada konsolidasi.

“Rebound IHSG belum bisa dikategorikan sebagai technical rebound karena penguatannya hanya tipis. Pergerakan IHSG saat ini lebih bersifat konsolidatif, seiring pelaku pasar menunggu sentimen baru,” jelasnya dalam program Market Closing Investor Daily TV, Selasa (4/2/2025).

Alrich menambahkan, IHSG sempat menguji level support kritis di 6.950 dan berhasil bertahan di atas level psikologis 7.000.

“Aksi akumulasi saham perbankan, seperti BBRI mendorong penguatan, meski di sisi lain terdapat aksi jual yang menahan laju kenaikan,” katanya.

Untuk diketahui, saham-saham sektor perbankan berhasil ditutup menguat pada perdagangan Selasa (4/2/25), di antaranya saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang menguat 0,24% ke level 4.260. Saham raja mikro ini ditransaksikan dengan volume mencapai 231,9 miliar.

Lebih lanjut, Alrich menyampaikan, pasar saham global, termasuk IHSG, saat ini terpengaruh oleh ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor AS terhadap Meksiko, Kanada, dan Tiongkok.

Penundaan penerapan tarif terhadap Meksiko selama satu bulan memberi sedikit angin segar, meskipun risiko masih tinggi.

“Penundaan ini memunculkan spekulasi bahwa kebijakan tarif digunakan sebagai alat negosiasi. Namun, ketidakpastian tetap tinggi karena kebijakan serupa bisa diumumkan secara tiba-tiba, seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Trump sebelumnya,” jelas Alrich.

Ia menambahkan, jika kebijakan tarif meluas ke Uni Eropa, dampaknya bisa signifikan mengingat blok ekonomi tersebut memiliki peran besar dalam perdagangan global.

"Eskalasi perang dagang berpotensi menekan permintaan global, meningkatkan inflasi, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi," pungkasnya dalam menanggapi kenaikan IHSG.

Sentimen: positif (98.1%)