Sentimen
Positif (98%)
30 Jan 2025 : 13.40

Bahlil Sebut Lifting Minyak RI Naik Sejak Ditunjuk Jadi Menteri

30 Jan 2025 : 13.40 Views 32

Beritasatu.com Beritasatu.com Jenis Media: Ekonomi

Bahlil Sebut Lifting Minyak RI Naik Sejak Ditunjuk Jadi Menteri

Jakarta, Beritasatu.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyebut produksi minyak siap jual atau lifting mengalami peningkatan dalam beberapa bulan ke belakang. Bahlil mengungkapkan, meningkatnya lifting minyak terjadi pasca-dirinya ditunjuk menjadi Menteri ESDM pada Agustus 2024.

Awalnya Bahlil mengungkapkan, lifting minyak di Indonesia telah mengalami tren penurunan sejak lama.

Sebagai catatan, pada 2020 kinerja lifting minyak hanya mencapai 707.000 barel oil per day (BOPD), kemudian turun lagi menjadi 660.000 BOPD pada 2021. Penurunan kinerja terus terjadi, yakni pada tahun selanjutnya yang tercatat realisasi hanya sebesar 612.000 BOPD dan pada 2023 kembali menyusut ke angka 606.000.

Bahkan, pada Agustus 2024, realisasi lifting kala itu hanya sekitar 565.000 BOPD. Namun sekitar Oktober 2024, jumlah lifting meningkat sekitar 600.000 BOPD.

"Waktu jadi menteri ESDM di Agustus, itu lifting kita 570.000 barel per day, bahkan ada sampai 565.000 barel. Kemarin di 2024 tepatnya 2 bulan terakhir sekitar 600.000 barel per day," ucap Menteri Bahlil dalam acara Beritasatu Economic Outlook 2025 dengan tema "Mengakselerasi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia: Tantangan dan Peluang Di Era Baru", Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Bahlil dalam kesempatan tersebut mengungkapkan, perolehan lifting minyak harus terus didorong. Mengingat kebutuhan atau konsumsi di dalam negeri terus meningkat.

Diketahui, mayoritas konsumsi minyak di dalam negeri harus dipenuhi dari impor. Mirisnya, 54% kebutuhan diimpor dari Singapura.

Bahlil menceritakan, setelah dipercaya sebagai Menteri ESDM, dirinya langsung melakukan pembahasan khusus terkait pencapaian lifting minyak bersama jajaran pejabat di lingkup Kementerian ESDM, yakni perbaikan tata kelola ekosistem migas.

Dari sisi operasional, Bahlil mendorong adanya terobosan, salah satunya penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR). EOR merupakan metode untuk meningkatkan produksi minyak bumi dengan cara menambahkan energi eksternal ke dalam reservoir minyak.

Selain itu, para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) didorong untuk memaksimalkan produksi di sumur-sumur yang menganggur alias idle.

Bahlil menyebut, terobosan yang dilakukan Kementerian ESDM bersama KKKS dalam rangka mewujudkan ketahanan energi. Diketahui, Presiden Prabowo Subianto menargetkan lifting minyak di angka 900.000 hingga 1 juta BOPD pada 2029.

"Presiden Prabowo menargetkan pada 2028-2029 sudah harus punya lifting minyak kurang lebih sekitar 900.000 sampai 1 juta. Ini bukan pekerjaan gampang," pungkas Bahlil.

Sentimen: positif (98.5%)