Sentimen
Informasi Tambahan
Agama: Islam
Kab/Kota: Moskow, Pasar Baru, Tel Aviv, Washington
Partai Terkait
Tokoh Terkait
Iran Borong Jet Tempur Sukhoi Su-35, Israel Bersiap Siaga
Terkini.id
Jenis Media: News

Terkini — Langkah Iran membeli jet tempur canggih Sukhoi Su-35 dari Rusia memicu perhatian dunia internasional, terutama Israel. Keputusan ini bukan sekadar modernisasi kekuatan militer, tetapi juga sinyal geopolitik bahwa hubungan Tehran dan Moskow semakin erat. Namun, di balik transaksi ini, ketegangan kawasan Timur Tengah berpotensi memasuki babak baru.
Misteri di Balik Pembelian Sukhoi Su-35
Rencana Iran untuk memperkuat angkatan udaranya bukan kabar baru. Sejak 2022, Tehran sudah mengungkapkan minatnya terhadap jet tempur generasi 4++ asal Rusia ini. Setahun berselang, kesepakatan pun dikonfirmasi. Sukhoi Su-35 dikenal memiliki kecepatan maksimum Mach 2.25, manuver lincah, serta dilengkapi sistem avionik canggih yang mampu menghadapi berbagai ancaman udara dan darat.
Bagi Iran, jet tempur ini menjadi angin segar bagi armada udara mereka yang usianya kian uzur. Sebagian besar pesawat yang dioperasikan Iran, seperti F-14 Tomcat dan F-4 Phantom II, adalah warisan era pra-Revolusi Islam 1979. Dengan tambahan Sukhoi Su-35, Iran bisa mengganti pesawat-pesawat lawasnya yang rentan terhadap superioritas udara Israel.
Namun, angka pasti jumlah unit yang dibeli masih samar. Laporan awal menyebutkan Iran memesan 25 unit, tetapi kemudian jumlahnya dikabarkan bertambah menjadi 50 unit. Dengan atau tanpa angka pasti, satu hal jelas: Iran tengah memperkuat daya tempurnya di udara.
Dampak Geopolitik: Ketegangan Iran dan Israel Memanas
Pembelian Sukhoi Su-35 ini mengubah dinamika pertahanan kawasan. Israel, yang selama ini mengandalkan keunggulan udara dalam setiap operasinya, merasa terancam. Pejabat tinggi Iran, Ali Shadmani, bahkan secara terbuka memperingatkan Israel.
“Jika Israel bertindak gegabah, kami akan membalas dengan serangan rudal yang akan menghancurkan kepentingan mereka di wilayah pendudukan,” tegas Shadmani dalam pernyataannya.
Retorika ini bukan sekadar ancaman kosong. Sejarah panjang permusuhan antara Iran dan Israel telah melibatkan perang bayangan di berbagai front, mulai dari serangan terhadap fasilitas nuklir hingga operasi rahasia Mossad di dalam Iran. Kini, dengan kekuatan udara baru, Iran semakin percaya diri dalam menghadapi setiap ancaman dari Tel Aviv.
Ketegangan ini juga semakin diperparah oleh kebijakan luar negeri Amerika Serikat. Sejak era Donald Trump, Washington secara terbuka memihak Israel dan menekan Iran melalui berbagai sanksi ekonomi dan militer. Dengan pembelian Sukhoi Su-35, Iran seakan menegaskan bahwa mereka tidak gentar terhadap tekanan Barat.
Kemitraan Iran-Rusia: Sinergi Strategis di Tengah Sanksi
Di sisi lain, transaksi ini menegaskan semakin eratnya hubungan Iran dan Rusia. Kedua negara baru saja menandatangani perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif yang mencakup kerja sama militer dan teknologi.
Rusia juga mendapat keuntungan dari kesepakatan ini. Di tengah sanksi Barat akibat invasi ke Ukraina, Moskow semakin gencar mencari pasar baru untuk produk militernya. Iran menjadi pelanggan potensial yang tidak hanya membutuhkan pesawat tempur, tetapi juga teknologi drone dan sistem pertahanan udara.
Sentimen: netral (78%)