Sentimen
Negatif (86%)
28 Jan 2025 : 21.17
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bekasi

Terungkap Biaya Kompensasi yang Diterima 46 KK Terkait Izin Tower Maut di Bekasi, Ini kata Ketua RT - Halaman all

28 Jan 2025 : 21.17 Views 31

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Metropolitan

Terungkap Biaya Kompensasi yang Diterima 46 KK Terkait Izin Tower Maut di Bekasi, Ini kata Ketua RT - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tower provider di Kavling Bumi Indah Sejahtera, RT 08 RW 05, Desa Karang Satria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menjadi sorotan karena penyangganya ambruk.

Tujuh orang menjadi korban ambruknya penyangga tower tersebut, satu di antaranya meninggal dunia.

Ternyata pendirian tower tersebut, telah disetujui warga setempat.

Listiawati Ketua RT setempat mengatakan, pihak kontraktor pembangunan tower sudah mengajukan izin ke lingkungan dan dilakukan sosialisasi ke warga.

"Tower ini kalau dari perizinannya dia izin ke kita untuk pendirian, awal itu dibangun kalau bahasanya mereka tower sementara," kata Listiawati, Selasa (28/1/2025).

Tower sementara yang dimaksud berada di titik yang sama, hanya saja ukurannya lebih kecil dan rencananya akan digantikan dengan konstruksi baru.

"Tower sementara yang ukurannya lebih kecil itu dan kemudian itu kurang lebih dibangun dari bulan September Oktober November Desember awal Januari kemarin dibangun mulai tower permanen yang warna merah putih ini," ucapnya.

Listiawati menjelaskan, bangunan yang menjadi lokasi pendirian tower merupakan musala Yayasan Nurul Iman yang biasa digunakan santri.

"Itu musala santri Yayasan Nurul Iman, semenjak pendirian tower itu dinonaktifkan sementara," jelasnya.

Sebagai pengurus lingkungan, Listiawati tahu betul dinamika awal yang muncul di warga saat ada proyek pendirian tower.

Awal kata dia, ada sejumlah warga yang belum mengerti dan sempat menolak. Kemudian hadirlah pihak kontraktor proyek PT TBG.

"Setelah bertemu langsung dengan pihak dari TGB-nya dijelaskan segala macam dan mereka menerima aja dan dengan dibuktikan mereka tanda tangan persetujuan warga," ungkapnya.

Listiawati tidak begitu paham ketika ditanya soal analisis dampak lingkungan, serta spesifikasi bangunan tower yang berdiri di atas gedung musala.

"Tidak paham kalau soal itu dan jadi saya hanya perizinan kepada warga aja bahwa kita ini bukan lokasi pertama terkait dengan pendirian tower di tengah permukiman karena di satu RW kita ini aja ada kurang lebih sekitar 5 atau 6," tuturnya.

Listiawati melanjutkan perusahaan kontraktor pembangunan tower juga memberikan kompensasi ke warga.

"Ada (kompensasi) dan nilainya beda-beda tergantung radius (rumah warga dengan lokasi tower)," kata Listiawati.

Kompensasi diberikan kepada 46 kartu keluarga (KK) warga yang tinggal di dekat tower, nilainya mulai dari Rp1.000.000 sampai paling besar Rp5.000.000.

"Untuk total 44 KK yang setelah kejadian (tower ambruk) mereka kami ungsikan," ungkapnya.

Kompensasi diberikan hanya sekali, selanjutnya proyek pembangunan tower berjalan dimulai sejak pertengahan 2024.

Setelah insiden runtuhnya coran tower, Listiawati mengungkapkan, beberapa warga terdampak juga menginginkan adanya kompensasi dari perusahaan.

Alasannya, warga terdampak mengalami trauma mendalam lantaran tempat tinggal mereka dibayang-bayangi reruntuhan tower setinggi 25 meter itu. Akan tetapi, Listiawati mengklaim, mayoritas warga tak masalah apabila tidak mendapat kompensasi asalkan pembangunan tower tidak dilanjutkan.

"Mayoritas warga bilangnya kita tidak dikasih kompensasi tidak jadi masalah yang penting ini proyek selesai (tidak dilanjutkan) sudah," imbuh dia.

Sebelumnya diberitakan, sebuah coran penyangga tower provider yang tengah dibangun di atas musala di Jalan Mista Raya, Kavling Bumi Indah Sejahtera, RT 08/RW 05, Desa Karang Satria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, ambruk pada Senin (27/1/2025) pada pukul 10.00 WIB.

Setidaknya terdapat tujuh pekerja yang tengah beraktivitas saat insiden ini terjadi.

Akibat peristiwa ini, enam pekerja mengalami luka dan satu pekerja lain dinyatakan meninggal dunia tertimpa coran penyangga tower.

Hingga kini, petugas masih kesulitan mengevakuasi jenazah korban yang tertimpa reruntuhan coran penyangga tower. Petugas khawatir apabila evakuasi dipaksakan justru membuat tower setinggi 25 meter itu ambruk ke permukiman warga. (Tribun Jakarta/Kompas.com)

Sentimen: negatif (86.5%)