Sentimen
Negatif (99%)
28 Jan 2025 : 13.39
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Tokoh Terkait

Gaza Utara Butuh 120.000 Tenda untuk 300.000 Warga Palestina yang Pulang ke Rumah - Halaman all

28 Jan 2025 : 13.39 Views 29

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Internasional

Gaza Utara Butuh 120.000 Tenda untuk 300.000 Warga Palestina yang Pulang ke Rumah - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 300.000 warga Palestina pulang ke rumah mereka yang sudah hancur di Gaza Utara.

Konvoi mobil menuju Gaza utara terlihat membentang hingga ratusan meter.

Eksodus massal ini terjadi setelah pasukan Israel membuka Koridor Netzarim.

Menurut pejabat dari Kantor Media Pemerintah Gaza yang dihubungi Al Jazeera, setidaknya 120.000 tenda dibutuhkan untuk menampung dan melindungi mereka.

Lebih dari 33 kamp telah didirikan untuk menampung para pengungsi.

Dalam beberapa hari terakhir, sekitar 50 tempat penampungan telah disiapkan, termasuk lahan yang sudah dibersihkan dan sumur yang telah digali.

Sementara itu, di Tepi Barat yang diduduki, Israel memaksa puluhan keluarga untuk mengungsi dari rumah mereka di kota Tulkarem.

Evakuasi paksa ini terjadi selama serangan besar-besaran yang sedang berlangsung di wilayah tersebut, menurut laporan kantor berita Wafa.

Tentara Israel juga menyita beberapa bangunan yang menghadap ke lingkungan Shuhada dan al-Hamam, mengubahnya menjadi barak militer setelah memaksa penduduk keluar.

Militer menggunakan buldoser untuk menghancurkan beberapa bangunan lainnya di kota tersebut.

Jumlah Korban Tewas di Gaza Meningkat

Jumlah korban tewas akibat genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 47.306 orang.

Sementara, 111.483 lainnya terluka sejak 7 Oktober 2023, menurut konfirmasi dari Kementerian Kesehatan di Gaza pada Minggu (26/1/2025).

Dikutip dari Al Mayadeen, dalam laporan harian yang dikeluarkan oleh kementerian tersebut, disebutkan bahwa dalam 72 jam terakhir, rumah sakit di Gaza menerima 23 jenazah; 14 jenazah yang ditemukan di bawah reruntuhan bangunan, lima orang yang meninggal akibat luka-luka yang diderita, serta empat martir yang baru dilaporkan.

Laporan tersebut juga mencatat sebanyak 11 orang terluka dalam periode yang sama.

Kelompok militan Hamas menyebut kepulangan ratusan ribu warga Palestina ke Gaza utara sebagai kekalahan bagi Israel.

Kembalinya warga Palestina ke Gaza Utara adalah bagian dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, Al Jazeera melaporkan.

Pada Senin (27/1/2025) pagi, warga Palestina yang sebelumnya mengungsi mulai berjalan kaki menuju Gaza Utara.

Mereka membawa barang-barang mereka dalam kantong plastik dan karung.

Israel mengizinkan mereka menyeberangi jalan-jalan tertentu mulai pukul 07.00 GMT untuk berjalan kaki, dan menggunakan kendaraan pada pukul 09.00 GMT.

Hamas menyatakan kepulangan ini adalah kemenangan bagi Palestina.

Mereka mengatakan ini menunjukkan hubungan kuat warga Palestina dengan tanah mereka dan upaya Israel untuk menggusur mereka telah gagal.

Kelompok Jihad Islam Palestina juga menganggap kepulangan ini sebagai respons terhadap Israel yang ingin mengusir rakyat Palestina.

Ide Trump untuk Relokasi Warga Palestina

Ada kekhawatiran tentang pemindahan warga Palestina lebih lanjut, yang sebelumnya diusulkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump, CNN melaporkam.

Usulan ini mengingatkan pada peristiwa sejarah ketika banyak warga Palestina dipaksa meninggalkan rumah mereka pada tahun 1948, yang dikenal dengan Nakba dan pada perang 1967 yang dikenal dengan Naksa.

Usulan pemindahan ini membuat warga Palestina khawatir akan terjadinya pemindahan massal yang lebih besar.

Hamas dan kelompok Jihad Islam Palestina dengan tegas menolak rencana tersebut.

Kelompok hak asasi manusia juga mengecamnya.

Mereka mengatakan pemindahan warga Palestina akan meningkatkan penderitaan mereka dan merupakan bentuk pembersihan etnis.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sentimen: negatif (99.8%)