TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Bulan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Nasional 2025, PT Patra Drilling Contractor (PDC) terus berkomitmen meningkatkan budaya melalui program Health, Safety, Security, and Environment (HSSE).

Peringatan Bulan K3 dimulai secara daring dengan tema “Penguatan kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapkan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas”.

Direktur Keuangan PT Patra Drilling Contractor Fitra Adriza Fitra menuturkan, Bulan K3 merupakan momentum yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesadaran dan komitmen dalam keselamatan dan kesehatan di tempat kerja.

“Saya berharap melalui kegiatan ini kita bersama bisa lebih memperhatikan dan mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerja demi terwujudnya lingkungan kerja yang sehat dan produktif,” ucap Fitra dalam keterangan tertulis, Senin (27/1/2025).

Selain itu, kerja dengan berpegang pada aspek-aspek kesehatan dan keselamatan untuk menuju budaya HSSE generative di lingkungan Patra Drilling Contractor.

Selama pelaksanaan Bulan K3, berbagai kegiatan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan terkait kesehatan dan keselamatan kerja.

Di antaranya kegiatan Basic First Aid Training, Advance Fire Fighting, training CSMS, HSE Leadership Training, Weightloss Challenge, Senam, Lomba Videography dan Fotografi, Lomba Class of Challenge, serta Plant Trees Save The World.

Untuk pelaksanannya, diawali dengan Refresh Knowledge, program HSE, kompetisi, dan terakhir penutupan Bulan K3.

HSSE Manager PDC Bagus Uji Widihartono menambahkan, setiap Perwira PDC mesti memahami keselamatan dan kesehatan kerja bukan hanya tanggung jawab perusahaan, tetapi bagian tanggung jawab pekerja, sosial, dan lingkungan yang lebih luas.

Menurutnya, dengan memperkuat kapasitas SDM dan konsisten dalam menerapkan SMK3, PDC berharap dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman, sehat, dan produktif.

“Hal ini tentu saja akan mendukung visi misi perusahaan dan pencapaian target-target perusahaan dalam hal efisiensi, kualitas, serta keberlanjutan operasional di masa depan,” tuntas Bagus.