Sentimen
Negatif (100%)
25 Jan 2025 : 15.43
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Blitar, Lumajang, Ngawi, Tulungagung

Kasus: mayat, pembunuhan

Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi Jatim, Keluarga: Anak Saya Tidak Punya Musuh, Dia Anak Baik - Halaman all

25 Jan 2025 : 15.43 Views 33

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Kasus Mayat dalam Koper di Ngawi Jatim, Keluarga: Anak Saya Tidak Punya Musuh, Dia Anak Baik - Halaman all

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Keluarga menegaskan bahwa Uswatun Khasanah alias UK (30), kasus mayat dalam koper di di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur tidak memiliki musuh.

Ayah korban, Nur Khalim berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan kejamnya.

"Saya minta bantuan agar pelaku kejahatan (terhadap anak saya) itu bisa ditangkap. Biar diadili dan dihukum sesuai perbuatanya," kata Nur Khalim ditemui usai pemakaman UK di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jumat (24/1/2025) malam.

Nur Khalim mengatakan, selama ini korban yang merupakan anak sulung dari dua bersaudara merupakan anak baik yang perhatian dengan keluarga.

Meski tidak tinggal serumah, korban sering menjenguk Nur Khalim untuk memberikan uang buat makan.

"Setahu saya, anak saya tidak punya musuh. Dia anak baik. Kalau pulang kerja ya ngasih makanan ke anaknya, ke saya, dan ke neneknya. Dia tinggal bersama neneknya, ibu saya," ujarnya.

Nur Khalim tampak jelas merasa sedih dan kehilangan dengan musibah yang menimpa anaknya.

Namun Nur Khalim terlihat berusaha tegar.

Sejak sore, Nur Khalim menunggu jenazah anaknya datang ke rumah ibu kandung korban yang juga mantan istri Nur Khalim, di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Nur Khalim juga terlihat mengadzani jenazah anaknya saat hendak diberangkatkan dari rumah duka ke tempat pemakaman.

Sebagai informasi, Nur Khalim sudah cerai dengan istrinya dan dikarunia dua anak, yaitu korban dan adiknya.

"Anak saya ini dua bersaudara. Adiknya di Jakarta. Tadi sudah dikabari, tapi belum tahu bisa pulang apa tidak," katanya.

Korban Tiga Kali Menikah 

Nur Khalim menuturkan, korban sempat tiga kali menikah dan dikarunia dua anak, satu usia 10 tahun dan satu lagi usia 7 tahun.

Dia mengaku tidak ingat secara pasti kapan kali pertama korban menikah.

Tapi, pernikahan pertama korban dengan pria asal Srengat, Kabupaten Blitar, dilakukan secara resmi.

Korban bercerai dengan suami pertama dan dikaruniai satu anak laki-laki.

Lalu, korban menikah lagi dengan pria asal Lumajang, tapi secara siri.

Korban dikarunia satu anak perempuan dari hasil pernikahan kedua.

Korban kembali pisah dengan suami kedua.

Setelah lama menjanda, korban menikah lagi yang ketiga kalinya dengan pria asal Tulungagung.

Pernikahan ketiga korban dengan pria asal Tulungagung juga dilakukan secara siri.

Korban belum dikarunia anak di pernikahan ketiga ini.

Menurut Nur Khalim, pernikahan ketiga korban dengan pria Tulungagung ini belum lama, baru jalan sekitar tiga tahun.

Awal nikah, korban dan suami ketiganya juga hidup rukun di Blitar.

Tapi, setahun terakhir ini, Nur Khalim tidak pernah bertemu dengan suami dari pernikahan ketiga kali korban.

"Setahunan ini, saya tidak pernah ketemu suami anak saya. Lebaran tahun lalu juga tidak datang ke rumah," kata Nur Khalim.

Nur Khalim juga tidak pernah bertanya kepada korban soal suaminya. Korban juga tidak pernah bercerita kepadanya.

Ia mengira suami korban kerja di luar kota dan jarang pulang.

"Anak saya tidak pernah cerita soal suaminya. Selama ini anak saya juga terlihat baik-baik saja," ujarnya.

Sampai sekarang, Nur Khalim juga tidak tahu apakah korban dan suami dari pernikahan ketiga ini masih bersama atau sudah pisah.

"Ini tadi, suaminya juga tidak terlihat datang ke Blitar," katanya.

Seperti diketahui, korban mutilasi yang jasadnya ditemukan dalam koper di Desa Dadapan, Kabupaten Ngawi, pada Kamis (23/1/2025), ternyata warga Kabupaten Blitar

Korban adalah UK (29), perempuan asal Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar.

Hingga kini, polisi masih memburu pelaku pembunuhan dan mutilasi yang jasadnya dimasukkan koper.

Penulis: Samsul Hadi

Sentimen: negatif (100%)