Sentimen
Negatif (99%)
22 Jan 2025 : 06.23
Informasi Tambahan

Agama: Islam

Institusi: UIN

Kab/Kota: Bekasi, Gowa, Gunung

Kasus: kecelakaan, Uang palsu

Bagaimana Cara Mengenali Uang Palsu dan Uang Asli? Megapolitan 22 Januari 2025

22 Jan 2025 : 06.23 Views 24

Kompas.com Kompas.com Jenis Media: Metropolitan

Bagaimana Cara Mengenali Uang Palsu dan Uang Asli?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Januari 2025

Bagaimana Cara Mengenali Uang Palsu dan Uang Asli? Editor JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang bocah sekolah menengah pertama (SMP) di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, berinisial A (14) tertangkap basah saat hendak mengantarkan uang palsu senilai Rp 2,2 juta pada Sabtu (11/1/2025). Peristiwa ini bermula ketika A berkenalan dengan seorang pria yang belum diketahui identitasnya melalui media sosial Facebook. "Jadi, di Facebook tuh ada yang menawarkan, 'siapa yang bersedia antar benda'. Terus sahut bocah itu, dengan ini (iming-iming) dikasih duit Rp 50.000," ujar Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan AKP Kukuh Setiono saat dikonfirmasi, Sabtu (11/1/2025). Setelah sepakat, A bertemu pria tersebut di Stasiun Tambun Selatan dan diminta mengantarkan uang palsu senilai Rp 2,2 juta ke sebuah lokasi di Cibitung, Kabupaten Bekasi. Kukuh memastikan bahwa A mengetahui barang yang diantarnya adalah uang palsu. "Mau diantar ke temannya yang menyuruh. Nanti, disuruh berhenti di suatu tempat. Nah, orang yang mengambil nanti dihubungi," kata Kukuh. Namun, sebelum sampai tujuan, A mengalami kecelakaan lalu lintas di depan Plaza Metropolitan, Jalan Sultan Hasanudin, Tambun Selatan. Uang palsu yang dibawanya berhamburan di jalan, sehingga warga yang menolongnya mulai curiga. A kemudian dibawa ke kantor polisi untuk diperiksa lebih lanjut. "(A) luka-luka saja, jatuh memang. Sekarang lagi di polsek untuk dimintai keterangan. Terus, terkait orang yang menyuruh, lagi kami dalami," tambah Kukuh. Hasil penelusuran Kompas.com menunjukkan beberapa akun Facebook memperjualbelikan uang palsu dengan harga beragam.  Salah satu akun berinisial NS memasarkan uang palsu dengan berbagai nominal. Lokasi penjualannya di Kota Bekasi, Jawa Barat. "Rp 100.000 dapat upal (uang palsu) Rp 3 juta. Rp 150.000 dapat upal Rp 4 juta. Rp 200.000 dapat upal Rp 5 juta. Rp 250.000 dapat upal Rp 6 juta. Free ongkir bisa dibelanjakan di mana saja, aman 100 persen," demikian keterangan gambar unggahan NS, dikutip Kompas.com, Selasa (21/1/2025). Selain NS, akun berinisial CP juga menjual uang palsu dengan menampilkan tumpukan pecahan Rp 100.000 dan Rp 50.000. "Yang ngerti barang aja," tulis CP dalam unggahannya. Sebelumnya, pihak kepolisian mengungkap kasus peredaran uang palsu dalam jumlah besar di Sulawesi Selatan. Saat menggerebek sebuah pabrik uang palsu di gedung perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, polisi menemukan dua surat berharga senilai ratusan triliun rupiah dan uang palsu senilai Rp 446,7 juta. Selain itu, diperkirakan uang palsu senilai Rp 1,5 miliar telah beredar di masyarakat. Dikutip dari pemberitaan Kompas.com , Jumat (20/12/2024), Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Rezki Ernandi Wimanda, mengatakan bahwa terdapat 11 unsur pengaman pada uang asli. "Sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, BI adalah satu-satunya lembaga yang berwenang mengelola uang," ujar Rezki saat konferensi pers di Mapolres Gowa. Rezki mengungkapkan bahwa uang palsu sering kali dikenali secara kasat mata dan memiliki peredaran yang luas. "Jadi, uang palsu yang ditemukan ini seperti gunung es. Yang terlihat hanya permukaannya, tetapi yang beredar mungkin sudah banyak. Kita tidak tahu," ucapnya. Beberapa langkah untuk mengenali uang asli: Dilihat: Gambar utama, nominal, dan benang pengaman terlihat jelas. Diraba: Bagian tertentu terasa kasar dan ada kode tunanetra. Diterawang: Tanda air, electrotype, dan gambar saling isi terlihat. Humas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Suparyono, mengatakan bahwa Bhabinkamtibmas telah dikerahkan untuk mengedukasi masyarakat terkait bahaya uang palsu. "Bhabinkamtibmas memberikan edukasi agar masyarakat benar-benar memastikan bahwa uang yang ada benar-benar asli dengan cara memeriksa, yaitu dilihat, diraba, dan diterawang," kata Suparyono. Ia juga meminta masyarakat untuk segera melaporkan jika menemukan bukti adanya penjualan uang palsu. "Masyarakat juga bisa mengadu melalui call center 110. Nantinya akan segera dilayani oleh Polri dan Polres Metro Bekasi Kota akan proaktif apabila ada laporan terkait uang palsu," imbuhnya. Copyright 2008 - 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Sentimen: negatif (99.2%)