Sentimen
Negatif (61%)
18 Jan 2025 : 03.00
Informasi Tambahan

Hewan: Sapi

Tokoh Terkait

Kebutuhan sapi tinggi, Wamentan: Nggak mungkin nggak impor

18 Jan 2025 : 03.00 Views 39

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Ekonomi

Kebutuhan sapi tinggi, Wamentan: Nggak mungkin nggak impor

Wamentan Sudaryono saat ditemui wartawan di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/25). Foto: Rama Pamungkas Kebutuhan sapi tinggi, Wamentan: Nggak mungkin nggak impor Dalam Negeri    Editor: Nandang Karyadi    Jumat, 17 Januari 2025 - 19:42 WIB

Elshinta.com - Pemerintah akan mendatangkan sapi perah dan sapi potong dari impor, termasuk untuk memenuhi kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengatakan mustahil bagi pemerintah memenuhi kebutuhan sapi perah dan sapi potong hanya mengandalkan sumber lokal.

"Ya sapinya apalagi, nggak mungkin nggak diimpor. Jumlah sapi hidup di Indonesia ini kurang. Mau yang ada di NTT, di mana, dihitung semua kalau dibanding sama kebutuhan yang mau kita makan, baik itu susu maupun daging, kurang. Sehingga mau nggak mau populasinya harus kita naikin," ujarnya ditemui di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (17/1/25).

Sudaryono mengatakan, pilihan mendatangkan sapi impor karena memang kebutuhan dalam negeri yang besar. Ia mengatakan demi kebutuhan lima tahun ke depan, minimal akan ada 1,2 juta sapi yang didatangkan.

"Kita ingin mendatangkan jumlahnya besar. Jumlahnya kita ingin dalam 5 tahun ini, minimal ada 1,2 juta sapi perah, 800 ribu potong," tambahnya.

Sudaryono menyebut impor sapi ini sudah direncanakan sejak tahun lalu. Ia juga mengatakan, upaya tersebut tidak menggunakan dana dari APBN, namun menggandeng swasta untuk berinvestasi sapi di Indonesia. "Ada 160 sekian perusahaan yang sudah komitmen," ucapnya.

Ia juga mengungkapkan sapi-sapi tersebut nantinya akan didatangkan dari sejumlah negara. Pemerintah pun, kata dia, sudah menyiapkan payung hukumnya.

 "PP-nya InsyaAllah sudah akan keluar. Sehingga kita bisa memasukkan dari beberapa negara lain. Selain yang sudah terdaftar, khususnya dari Brazil karena populasinya besar,"  tandasnya.

Sudaryono mengatakan, dengan kebijakan ini bukan berarti pemerintah melakukan impor sapi. Ia menekankan bahwa pemerintah hanya membuka peluang untuk dunia usaha.

"Bukan pemerintah impor sapi, bukan. Tapi kita buka peluang untuk mendatangkan sapi. Itu untuk semua dunia usaha. Kita bantu perizinan lokasi, kita tawarkan, dan seterusnya," katanya.

"Insyallah tahun ini kita target 200 ribu," tambah Sudaryono.

Penulis: Rama Pamungkas/Ter

Sumber : Radio Elshinta

Sentimen: negatif (61.5%)