Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Doha, New York, Yerusalem
Tokoh Terkait
Analisis: Israel Frustasi Tak Bisa Menang di Gaza - Halaman all
Tribunnews.com
Jenis Media: Internasional

TRIBUNNEWS.COM - Israel frustrasi karena ketidakmampuannya mengamankan kemenangan di Gaza.
Hal tersebut menurut Analisis Menachem Klein, dosen senior di Universitas Bar-Ilan di Israel.
Dirinya mengatakan bahwa pemerintah Israel dan militernya masih mengharapkan kemenangan di Gaza
Namun mereka tidak dapat mencapainya.
“Israel terutama tentara dan pemerintah sedang mencari kemenangan. Dan mereka tidak dapat mencapainya,” kata Klein,mengutip Al Jazeera, Jumat (17/1/2025).
Dirinya menyebut terdapat kesenjangan besar antara tujuan perang yang diajukan dan dipertahankan Israel selama perang, dan kesepakatan yang dicapai dengan Hamas.
“Israel tidak memenangkan perang dan sedang berusaha untuk menemukan beberapa pencapaian, tentu saja selama risalah, hari-hari terakhir putaran perang ini. Itu saja. Israel frustrasi,” katanya.
Klein menceritakan bagaimana aktivis sayap kanan menggantungkan spanduk di Yerusalem dan menyatakan 'ini bukanlah kemenangan'.
Pesan tersebut diberikan kepada Netanyahu dan deklarasinya selama 15 bulan terakhir perang di Gaza.
“Kami tidak akan berhenti sampai kemenangan," bunyi pesan lainnya.
Gencatan Senjata
Di sisi lain Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi bahwa perjanjian gencatan senjata di Jalur Gaza dan pengembalian sandera telah tercapai, Jumat, (17/1/2025).
Sebelumnya, kantor Netanyahu sempat berujar ada kendala pada menit-menit terakhir dalam perjanjian gencatan senjata.
Dikutip dari kantor berita Associated Press, Netanyahu mengatakan akan menggelar rapat dengan kabinet keamanannya hari ini. Akan diadakan pemungutan suara untuk menyetujui gencatan senjata.
Times of Israel melaporkan pihak yang menolak akan diberi kesempatan 1 x 24 jam untuk mengajukan petisi ke Mahkamah Agung.
Menteri Keamanan Israel Itamar Ben Gvir menjadi salah satu pihak yang bersikeras menolak gencatan senjata. Dia bahkan mengancam akan mengundurkan diri jika kabinet menyetujui gencatan senjata.
Meski demikian, menurut The New York Times, ancaman Ben Gvir itu tidak akan bisa membatalkan gencatan senjata. Netanyahu masih akan didukung mayoritas anggota parlemen (62 kursi).
Israel sempat menunda kesepakatan itu dan menyebut adanya perselisihan dengan Hamas pada menit-menit terakhir.
Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan satuan tugas khusus untuk menerima kembalinya para sandera dari Gaza. Keluarga sandera juga telah diberi tahu bahwa kesepakatan itu telah tercapai.
Di Israel, perdana menteri sayap kanan itu telah didesak untuk menyepakati gencatan senjata guna mengembalikan para sandera.
Sementara itu, kantor Netanyahu mengonfirmasi bahwa tim negosiasi Israel dan Hamas di Kota Doha, Qatar, telah menandatangani kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Febri)
Sentimen: negatif (66%)