Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Blora, Semarang, Sragen, Wonogiri
Imbas PMK, Sejumlah Pasar Hewan di Wonogiri, Blora, Sragen dan Grobogan Ditutup
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Sejumlah pasar hewan di Wonogiri, Blora, Sragen dan Grobogan ditutup sementara oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan (Disnak Keswan) Jawa Tengah (Jateng). Penutupan ini sebagai upaya untuk memutus rantai persebaran dari kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala pelaksana tugas (Plt) Disnak Keswan Jateng, Ignasiun Haryanta Nugraha, mengatakan untuk pasar hewan di Wonogiri telah ditutup sejak 3-9 Januari 2025. Kemudian penutupan diperpanjang hingga 14 hari kedepan.
Adapun untuk pasar hewan di Blora juga ditutup selama 14 hari kedepan, yang dihitung per Kamis (9/1/2025) lalu. Sedangkan Sragen, seluruh pasar hewan baru dilaporkan tutup pada Kamis (16/1/2025) sampai 31 Januari 2025.
“Penutupan pasar hewan di Wonogiri dan Blora. Rencana Grobogan juga akan ditutup,” kata Ignasiun kepada Espos, Rabu.
Saat ditanya ada berapa total pasar hewan yang ditutup dari tiga kabupaten tersebut, Ignasiun belum bisa mengungkapkan angka pasti. Namun, diprakirakan ada puluhan pasar hewan yang ditutup di tiga daerah itu.
“Di Wonogiri itu sendiri ada 17 pasar hewan. Terus di Blora yang besar tiga, di Grobogan kalau tidak salah ada tiga atau empar pasar hewan,” ucapnya.
Ignasiun menjelaskan, penutupan pasar hewan merupakan salah satu upaya untuk membatasan pergerakan hewan ternak manakala telah ditemukan adanya penularan kasus di pasar hewan. Kendati demikian, saat ini sudah mulai terbentuk kesadaran para belantik untuk tidak melalulintaskan hewan ternak yang sakit di pasar hewan.
“Cuma di pasar yang lain sudah ada himbauan untuk tidak membawa hewan yang sakit kepasar hewan, dan saya lihat dari laporan teman-teman kabupaten kota yang sekarang kasus PMK yang masuk kepasar hewan itu sangat sedikit. Mudah-mudahan kesadaran dari para belantik tidak melalulintaskan ternak ternak yang sakit dipasar hewan,” pungkasnya.
Adapun, jumlah kasus PMK di Jawa Tengah hingga Senin (13/1/2025) pukul 23.59, mencapai 4.082 kasus. Dari jumlah tersebut ada 545 ternak dinyatakan sembuh, 94 ternak dipotong, 159 ternak mati dan 3.284 ternak sisanya dalam penanganan.
Sentimen: neutral (0%)