Espos.id, JAKARTA — Mata uang rupiah melemah ke level Rp16.325 terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan Rabu (15/1/2025). Berdasarkan data Bloomberg yang dikutip bisnis.com, rupiah ditutup melemah 55,5 poin atau 0,34%. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,17% ke 109,08.

Bersama dengan rupiah, sejumlah mata uang di Asia ditutup bervariasi. Mata uang yen Jepang ditutup menguat 0,72%, dolar Singapura menguat 0,01% dan rupee India turut menguat 0,23%. Penguatan mata uang lainnya turut terjadi pada ringgit Malaysia sebesar 0,06%. Di sisi lain, dolar Hong Kong terkoreksi 0,02% dan dolar Taiwan ikut merosot 0,05%. Pelemahan mata uang lainnya turut menyasar pada yuan China dan baht Thailand masing-masing 0,01% dan 0,09%.

Sebelumnya, kurs rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, melemah 22 poin atau 0,14% menjadi Rp16.292 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.270 per dollar AS. 

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra dalam kajian tadi pagi menilai keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) yang dilakukan hari ini tidak banyak mempengaruhi kurs rupiah terhadap dollar AS.  Dia menilai bahwa ancaman perang dagang dan pelambatan ekonomi China masih membebani aset-aset berisiko, termasuk rupiah.

Sementara itu tekanan terhadap dollar AS disebabkan data inflasi produsen AS bulan Desember 2024 yang dirilis semalam di bawah ekspektasi pasar secara month to month (MtM), naik 0,2% dari sebelumnya 0,4%. Pasar masih menantikan data inflasi konsumen AS yang akan dirilis malam ini. Inflasi utama AS diperkirakan akan naik 0,3% MtM dan meningkat dari 2,7% menjadi 2,8% year-on-year (YoY).