Esposin, SOLO -- Pemkot Solo mulai melanjutkan proses pemekaran wilayah tiga kelurahan setelah proses Pilkada Serentak 2024 selesai. Pemekaran wilayah kelurahan dilakukan dengan beberapa tahap.

Kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Solo Ari Dwi Daryatmo menjelaskan sebelumnya ada moratorium pemekaran wilayah kelurahan akibat adanya Pilkada 2024. Tiga kelurahan yang rencananya dimekarkan adalah Jebres, Mojosongo, dan Pajang.

“Pada 2025 kami susun naskah akademik pemekaran kelurahan lalu minta izin ke Kementerian Dalam Negeri untuk minta nomor kode kelurahan,” jelas dia kepada Espos, Rabu (15/1/2025) siang.

Menurut dia, tahap berikutnya adalah focus group discussion (FGD) dan uji publik pemekaran wilayah kelurahan Kota Solo. Kemudian proses pembuatan Peraturan Daerah (Perda) tentang pemekaran tiga wilayah kelurahan tersebut. “Untuk batas wilayah dan nama kelurahan sudah ada datanya,” ungkap Ari.

Ari mengatakan data RT dan RW di tiga kelurahan tersebut akan berubah. Batas wilayah RT/RW serta data administrasi kependudukan lainnya akan disiapkan masing-masing kelurahan.

Catatan Espos, rencana pemekaran tiga kelurahan di Kota Solo itu sudah mencuat sejak 2019 namun belum terealisasi sampai sekarang. Salah satu alasan Jebres, Mojosongo, dan Pajang, harus dimekarkan karena jumlah penduduk masing-masing kelurahan yang melebihi batas ideal. 

Wacana pemekaran wilayah kembali mengemuka pada acara Sambang Warga edisi ke-11 di Taman Cerdas Soekarno Hatta, Kelurahan Jebres, Kecamatan Jebres, Solo, Rabu (11/9/2024) malam. Sambang Warga merupakan kegiatan Wali Kota Solo untuk mendengarkan aspirasi warga secara langsung. 

Wali Kota Solo Teguh Prakosa menggelar Sambang Warga sejak Agustus 2024. Berbeda dengan forum lain atau layanan aduan lainnya, melalui Sambang Warga, warga bisa mendapatkan solusi dari Wali Kota Solo secara langsung. 

Sambang Warga di Jebres pada Rabu malam itu dihadiri tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, pengurus lembaga di Kelurahan Mojosongo dan Kelurahan Jebres. Kondisi Taman Cerdas Bung Soekarno Hatta dipenuhi tamu waktu itu.