Sentimen
Undefined (0%)
14 Jan 2025 : 22.49
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Partai Terkait

Peremajaan Armada Jadi Tantangan Besar BRT Trans Semarang di Tahun 2025

14 Jan 2025 : 22.49 Views 43

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Peremajaan Armada Jadi Tantangan Besar BRT Trans Semarang di Tahun 2025

Esposin, SEMARANG - Peremajaan armada Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang menjadi pekerjaan rumah besar di awal tahun 2025. Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, HM Rukiyanto AB, menyoroti mayoritas armada yang sudah berusia tua dan mendesak perlunya langkah konkret untuk meningkatkan pelayanan transportasi umum.

“Sebagian besar vendor masih menggunakan armada berusia tua. Jika terus dipaksakan, pelayanan kepada masyarakat dikhawatirkan tidak akan optimal,” ujar Rukiyanto kepada Espos, Selasa (14/1/2025).

Sebagai moda transportasi andalan warga Semarang, dia menegaskan pentingnya pengelola BRT Trans Semarang untuk mendata dan mengkaji kebutuhan peremajaan. Rukiyanto juga menyoroti persoalan lingkungan, seperti polusi asap hitam dari armada yang dikenal sebagai “cumi-cumi darat.”

“Kami mendorong pengelola untuk menawarkan kontrak jangka panjang kepada vendor, sehingga mereka merasa lebih nyaman dalam berinvestasi armada baru,” tambah politisi PDIP tersebut.

Kendala Anggaran dan Solusi BLU Trans Semarang

Kepala Badan Layanan Umum (BLU) Trans Semarang, Haris Setyo Yunanto, mengakui bahwa dari total 305 armada BRT, 66 unit telah diperbarui. Namun, sebagian besar armada berusia 7–8 tahun masih membutuhkan peremajaan.

“Kontrak dengan pihak ketiga sejak 2023 belum mengalami kenaikan nilai. Hal ini membuat kami kesulitan memberikan pelayanan prima, karena ada ketimpangan antara jasa yang dibayar dan realita di lapangan,” jelas Haris.

BLU Trans Semarang telah memulai kajian untuk meningkatkan nilai Biaya Operasional Kendaraan (BOK) pada Januari 2025. Langkah ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk memperbaiki kerja sama antara Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan operator, sehingga pelayanan transportasi umum dapat lebih optimal.

“Penambahan nilai jasa diharapkan memberikan semangat baru bagi operator dan regulator dalam menyediakan transportasi umum yang lebih berkualitas,” tambah Haris.

 

Sentimen: neutral (0%)