Sentimen
Undefined (0%)
14 Jan 2025 : 16.55
Informasi Tambahan

Institusi: UIN

Kab/Kota: Salatiga, Semarang

Prihatin Minim Pendidikan Agama, Ipda Bakti Rela Pakai Tabungan Haji Dirikan TPA

14 Jan 2025 : 16.55 Views 24

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Prihatin Minim Pendidikan Agama, Ipda Bakti Rela Pakai Tabungan Haji Dirikan TPA

Esposin, SALATIGA – Prihatin dengan minimnya Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di desanya, membuat seorang anggota polisi yang bertugas di Polres Salatiga, Ipda Bakti Nurcahyo tergerak hatinya.

Berbekal tabungan haji milik dirinya dan istrinya, dirinya nekat mendirikan TPA di Desa Medayu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah (Jateng).

“Dulu, setiap sore hingga malam, masjid di sini ramai dengan anak-anak mengaji. Tapi belakangan, pemandangan itu hilang,” tutur Ipda Bakti, Selasa (14/1/2025).

Kenangan masa kecil itu, kata Ipda Bakti, membuat dirinya sadar akan pentingnya pendidikan agama. Bersama istrinya, ia mengambil keputusan besar. Yakni, menunda pendaftaran haji mereka dan menggunakan tabungan tersebut untuk membangun TPA yang diberi nama Prabu Kresna pada 2012.

“Awalnya, hanya segelintir anak yang datang. Namun seiring waktu, jumlah siswa terus bertambah. Sekarang ada lebih dari 70 anak dari berbagai usia, mulai dari balita hingga remaja, rutin belajar mengaji di sini,” ungkapnya.

Selain bertambahnya jumlah murid yang mengaji, lanjut Ipda Bakti, saat ini dirinya juga dibantu empat guru lain.

Mereka merupakan mahasiswa UIN Salatiga yang ikut mengajar setelah pulang dari kuliah. Guru-guru itu dia gaji dari menyisihkan penghasilannya sebagai anggota polisi. Meski begitu, dirinya dan para guru mengajar dengan penuh keikhlasan.

“Guru-guru hanya ingin masa depan anak-anak di sini lebih baik,” katanya.

Diakuinya, tujuan utama TPA bukanlah sekadar mencetak anak-anak yang pandai membaca Al-Qur’an, tetapi juga membangun karakter dan adab yang mulia.

“Kami ingin mereka tumbuh menjadi pribadi yang unggul, menjalankan ibadah dengan baik, dan memiliki landasan agama yang kuat agar terhindar dari perilaku tercela,” ungkapnya.

Setelah 12 tahun menjalankan TPA ini, Ipda Bakti mengaku, antusias murid semakin banyak untuk belajar Al-Qur’an. Dirinya berharap dengan adanya TPA ini juga menekankan angka kenakalan remaja di lingkungan sekitar.

“Semoga keberadaan TPA ini bisa menjadi pengingat bahwa Polri hadir tidak hanya untuk menegakkan hukum, tetapi juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tandasnya.

Sentimen: neutral (0%)