Esposin, WONOGIRI — Aparat Polsek Girimarto, Wonogiri, terjun ke SMAN 1 Girimarto dan mengingatkan para siswa terkait bahaya dan dampak buruk perundungan di halaman sekolah setempat, Senin (13/1/2025).

Kapolsek Girimarto Iptu Sutarto bersama Kanit Binmas Bripka Budi Haryanto memberikan materi bahaya perundungan serta kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Dalam menyajikan materi ini, ia juga mengajarkan cara mengenali tindakan perundungan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk menghentikannya.

Dalam kegiatan di sekolah itu, Kapolsek Girimarto Wonogiri mengatakan sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah terjadinya tindak perundungan tersebut. Dia mengatakan kasus perundungan lebih banyak terjadi di lingkungan sekolah.

Selain itu, menurutnya, peran serta orang tua di rumah juga sangat penting. Terlebih, orang tua menjadi guru pertama bagi anak. Karakter anak pertama kali terbentuk juga dari lingkungan keluarga.

“Peran orang tua murid tidak kalah penting dalam pembentukan karakter pribadi anak, karena faktor keluarga dianggap menentukan perkembangan anak. Dampak dari perundungan sangat memengaruhi psikologi anak seperti rasa minder dan tidak percaya diri,” kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima Espos, Selasa (14/1/2025).

Terpisah, Kapolres Wonogiri, AKBP Jarot Sungkowo, melalui Kasi Humas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengatakan kegiatan ini adalah langkah Polres Wonogiri untuk menyelamatkan generasi muda di Kabupaten Wonogiri dari kenakalan remaja dan perundungan. Salah satunya dengan melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

“Kepolisian khususnya Polres Wonogiri akan terus bersinergi dengan pemerintah daerah agar selalu melakukan edukasi terkait pencegahan perundungan dan kenakalan remaja kepada masyarakat sebagai salah satu upaya untuk mencegah penyalahgunaan sejak dini,” katanya.