Sentimen
Undefined (0%)
13 Jan 2025 : 19.24
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Boyolali

Kasus: pelecehan seksual, pencurian, penganiayaan

Resah dengan Bocah KM, Ibu-ibu Banyusri Minta Bantuan ke Pemkab Boyolali

13 Jan 2025 : 19.24 Views 35

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Resah dengan Bocah KM, Ibu-ibu Banyusri Minta Bantuan ke Pemkab Boyolali

Esposin, BOYOLALI -- Ibu-ibu asal Desa Banyusri, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali, mendatangi kantor Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Boyolali, Senin (13/1/2025).

Mereka adalah ibu-ibu yang mengaku menjadi korban pencurian celana dalam hingga pelecehan seksual yang dilakukan oleh anak yang menjadi korban penganiayaan di Banyusri, KM, 12.

Kedatangan mereka dalam rangka memenuhi undangan dari DP2KBP3A Boyolali sekaligus meminta pendampingan dan perlindungan dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan Dan Anak (P2TP2A). 

Tak hanya dari DP2KBP3A, ada juga instansi seperti Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Boyolali.

Penasihat hukum para ibu-ibu, Ria Magdalena, mengatakan baru menerima aduan dari sisi KM. 

Kemudian, pada Senin ini P2TP2A mendengarkan dari sisi ibu-ibu.

“Permintaan dari ibu-ibu meminta pendampingan dan juga psikolog untuk anak-anak yang menjadi korban KM. Dan meminta pendampingan atas kekhawatiran terhadap KM,” kata dia ditemui Espos seusai audiensi di Kantor DP2KBP3A Boyolali.

KM dinilai memberikan rasa cemas kepada para ibu-ibu serta anak mereka sehingga mereka meminta perlindungan kepada DP2KBP3A Boyolali. 

Ia mengatakan korban yang didata lebih dari 20 orang baik dari anak hingga ibu-ibu.

Mereka mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh KM, yang rata-rata digerayangi di beberapa bagian tubuh. 

“Kami juga memohon kebijakan kepada Komnas PPA tentang adanya gejala sosial yang terjadi di wilayah Banyusri. Efek sosial yang timbul sangat membuat mental ibu-ibu trauma, anak-anak juga,” kata dia.

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Boyolali, Ratri S Survivalina, menyampaikan pihaknya bertugas untuk memberikan perlindungan kepada perempuan dan anak yang mengalami kekerasan. 

Dengan adanya aduan dari 20-an ibu-ibu telah ditampung olehnya.

“Akan kami rencanakan untuk realisasinya, kebetulan ini termasuk masalah cukup besar. Sehingga, kami belum bisa memberikan jawaban dalam waktu dekat. Kami harus berkomunikasi dengan berbagai pihak terkait,” kata dia.

Ia mengatakan para ibu-ibu meminta pendampingan psikologis sehingga pihaknya bakal mendampingi. 

Selain itu, karena permasalahan di Banyusri terkait masalah sosial, sehingga pihaknya berkomunikasi dengan Dinsos Boyolali untuk memberikan pendampingan.

“Kami juga berkoordinasi dengan jajaran Dinkes Boyolali, karena mereka yang mempunyai tupoksi terkait dengan kesehatan jiwa. Ini termasuk salah satu kasus masalah kesehatan jiwa,” kata dia.

Pihaknya juga mengatakan DP2KBP3A Boyolali juga melakukan pendampingan pelayanan kesehatan untuk KM. 

Ditanya soal kabar KM yang diduga mengalami gangguan kejiwaan sehingga melakukan pencurian celana dalam hingga pelecehan seksual, Lina mengatakan hal tersebut ditentukan dokter.

“Kami hanya memberikan pendampingan, kemudian untuk yang memberikan diagnosa KM seperti apa, apa benar ada gangguan jiwa, itu kan wilayahnya dokter ahli jiwa,” kata dia. 

 

Sentimen: neutral (0%)