Sentimen
Undefined (0%)
13 Jan 2025 : 14.44
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sragen

Kasus: kebakaran

Dapur Rumah Milik Nenek-nenek 90 Tahun di Sragen Hangus Terbakar

13 Jan 2025 : 14.44 Views 22

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Dapur Rumah Milik Nenek-nenek 90 Tahun di Sragen Hangus Terbakar

Esposin, SRAGEN--Dapur rumah milik nenek-nenek berumur 90 tahun di kampung Kebonagung, Kelurahan Sine, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, hangus terbakar pada Senin (13/1/2025). Tidak ada korban jiwa musibah itu tetapi penghuni rumah menjadi shock.

Kabid Pemadam Kabakaran (Damkar) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen Tommy Isharyanto kepada Espos.id, Senin, mengungkapkan kebakaran tersebut terjadi pada pukul 09.53 WIB. Api dapat dipadamkan dalam waktu sekitar 30 menit. Tommy menduga sumber api dari tungku api.

Dapur rumah itu diketahui milik Sarmi, 90, warga Kebonagung, Kelurahan Sine, Sragen Kota. Sarmi tinggal sendirian di rumah itu. Di dekat rumahnya ada keponakan-kaponakan yang juga tinggal di sekitaran rumahnya.

"Laporan kebakaran itu dari Pak Carik Sine. Awalnya Mbah Sarmi memasak air di dapur untuk keperluan mandi. Saat memasak itu ditinggal Sarmi ke depan rumah. Setelah beberapa waktu kemudian tercium bau asap yang berasal dari dapur. Saat dilihat ternyata api sudah membesar dan membakar dapur rumahnya," ujar Tommy.

Dinding dapur rumah itu, jelas Tommy, terbuat dari bahan semi permanen sehingga mudah terbakar. Saat kejadian itu, kata dia, warga melihat kepulan asap itu dan langsung bersama-sama memadamkan api secara gotong-royong. Kemudian ada warga yang menghubungi Tim Damkar untuk meminta bantuan pemadaman.

"Tim Damkar datang dan langsung memadamkan api. Objek yang terbakar dapur rumah. Penyebab kebakaran diduga tungku api masak. Kerugian belum ditaksir. Akibatnya, bangunan dapur rumah. Atap juga rumah dan peralatan memasak hangus terbakar semua," ujarnya.

Tommy mengatakan akses jalan yang sempit menyulitkan tim Damkar saat proses pemadaman. Proses pemadaman itu, jelas dia, melibatkan dua unit mobil Damkar dibantu personel dari Puskesmas Sragen, perangkat Kelurahan Sine, dan masyarakat setempat.

Sekretaris Kelurahan Sine, Sragen, Medi Raharjo, mengatakan Mbah Sarmi hidup sebatang kara karena anak dan cucunya ada di Papua. Dia mengatakan Mbah Sarmi setiap hari ikut bekerja butuh jungkit rambut di pusat kerajinan sanggul. 

"Jadi memasaknya di dapur luar dengan menggunakan kayu bakar. Kalau dapur dalam pakai elpiji. Nah, setelah habis memasak dikira apinya sudah dimatikan, ternyata masih ada dan api merembet ke dinding dapur. Tadi ada yang melihat berteriak. Terus warga membantu memadamkan dan menghubungi kelurahan. Kami meneruskan ke Damkar," kata Medi.

Sentimen: neutral (0%)