Sentimen
Negatif (96%)
11 Jan 2025 : 17.36
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Bone

Lima Tahun Pasca Banjir Bandang, Siswa SDN 1 Bone Raya Belajar di Bekas Masjid

11 Jan 2025 : 17.36 Views 63

Poros.id Poros.id Jenis Media: Regional

Lima Tahun Pasca Banjir Bandang, Siswa SDN 1 Bone Raya Belajar di Bekas Masjid


Poros.id – Enam puluh satu siswa SDN 1 Bone Raya, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, masih merasakan dampak buruk dari banjir bandang yang melanda daerah tersebut pada tahun 2020. Lima tahun berlalu, gedung sekolah mereka belum juga dibangun kembali, memaksa para siswa untuk belajar di sebuah bangunan bekas masjid yang kondisinya jauh dari ideal.

Bangunan bekas masjid yang terletak di Desa Tombulilato, Kecamatan Bone Raya, kini menjadi ruang kelas bagi para siswa. "Kami SDN 1 Bone Raya saat ini menempati bangunan (bekas) masjid lama yang sudah tidak dipakai," ungkap Riskawati Pakaya, guru SDN 1 Bone Raya, kepada detikcom, Jumat (10/1/2025). Sekolah tersebut bahkan harus menyewa bangunan tersebut, bukan tanpa biaya. "Sebelum menempati masjid ini, kami sempat berpindah-pindah, menumpang di rumah guru dan warga," tambahnya.

Kondisi ruang belajar yang jauh dari kata layak sangat memprihatinkan. Para siswa harus berbagi ruang dalam satu ruangan yang sempit. Kursi dan meja yang terbatas membuat beberapa siswa terpaksa belajar lesehan di lantai. Pembatas antar kelas pun hanya berupa papan kayu sederhana.

"Sebenarnya tidak nyaman, tapi mau bagaimana lagi, kami tetap mengabdi. Kalau gedung sekolah kami tidak terkena bencana banjir, pasti sampai sekarang sekolah ini masih bisa digunakan," jelas Riskawati.

Bangunan asli SDN 1 Bone Raya hancur total akibat terjangan banjir bandang yang juga menghancurkan jembatan besar di dekatnya. Lahan sekolah kini dipenuhi semak belukar dan tak terurus. Kerusakan yang terjadi begitu parah sehingga bangunan tersebut tidak mungkin diperbaiki lagi.

Riskawati dan para guru lainnya hanya bisa pasrah. Mereka berharap pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Gorontalo, dan pemerintah Kabupaten Bone Bolango segera memberikan bantuan untuk membangun kembali gedung sekolah yang layak. "Dari tahun 2020 sampai sekarang, sudah lima tahun belum ada perbaikan bangunan sekolah," imbuhnya dengan nada penuh harap.

Ketidakpastian kapan gedung sekolah akan dibangun kembali membuat Riskawati khawatir. Ia takut kondisi ini akan terus berdampak negatif pada proses belajar mengajar dan kesejahteraan para siswa. "Semoga kami bisa segera mendapatkan bangunan sekolah yang layak seperti sebelumnya," harapnya. Kejadian ini menjadi sorotan penting tentang pentingnya penanganan pasca bencana dan prioritas pembangunan infrastruktur pendidikan di daerah terdampak bencana.

Sentimen: negatif (96.9%)