Presiden Prabowo dan PM Jepang Ishiba Kerja Sama Sukseskan Makan Bergizi Gratis

11 Jan 2025 : 16.08 Views 39

Espos.id Espos.id Jenis Media: News

Presiden Prabowo dan PM Jepang Ishiba Kerja Sama Sukseskan Makan Bergizi Gratis

Esposin, JAKARTA — Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang sepakat untuk bekerja sama menyukseskan makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Dalam pertemuan bilateral antara Indonesia dan Jepang di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (11/1/2025), Perdana Menteri (PM) Jepang Shigeru Ishiba mengungkap keinginannya membantu program makan bergizi Prabowo.

“Kami Negara Jepang akan menyelenggarakan praktik kerja sama termasuk latihan penyediaan makan siang di sekolah, pengiriman tenaga ahli, dan bantuan peningkatan sektor perikanan dan pertanian dengan memanfaatkan berbagai pengalaman Jepang,” kata PM Ishiba saat menyampaikan pernyataan bersama dengan Presiden Prabowo di Ruang Teratai, Istana Kepresidenan Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, dilansir Antara.

PM Ishiba menyampaikan niatan Jepang untuk terlibat dalam program makan bergizi gratis itu untuk membantu Presiden Prabowo menyukseskan program prioritasnya mengatasi masalah kekurangan gizi sebagian anak-anak Indonesia.

Presiden Prabowo, yang turut menyampaikan pernyataan bersama, menyambut baik inisiatif Jepang turut serta dalam program makan bergizi gratis.

“Mereka (Jepang) juga berminat untuk bantu di bidang makan bergizi, karena mereka punya pengalaman di bidang itu sudah 80 tahun, dan mereka yang menawarkan inisiatif untuk ikut membantu mungkin dengan pelatihan, dan lain sebagainya,” kata Presiden Prabowo.

Di samping bidang makan bergizi gratis, dua negara juga sepakat menjalin kerja sama di bidang hilirisasi dan industrialisasi, energi, maritim, dan pertahanan.

Prioritas Kerja Presiden Prabowo

Pada sisi lain, Presiden Prabowo mengungkap beberapa prioritas pemerintahannya kepada PM Ishiba. Prioritas kerja yang disampaikan Presiden Prabowo itu mencakup swasembada pangan dan swasembada energi, hilirisasi, menghilangkan kelaparan, dan membangun kemampuan pertahanan.

Presiden kemudian menyebut satu per satu prioritas kerja pemerintahannya, kemudian memberi penjelasan untuk beberapa program kerja prioritas.

Meliputi, pertama adalah swasembada pangan, yang kedua swasembada energi. Ketiga, hilirisasi dan industrialisasi dari sumber daya alam kami.

“Yang keempat, kami ingin menghilangkan kelaparan bagi rakyat Indonesia karena rakyat Indonesia masih sebagian mengalami kurang gizi. Yang terakhir, kami juga ingin membangun kemampuan kami di bidang pertahanan,” kata Presiden.

Prabowo lanjut mengundang Pemerintah Jepang jika mereka ingin turut andil dalam program-program prioritas Pemerintah Indonesia itu, khususnya dalam program hilirisasi dan industrialisasi.

“Kami membuka diri seandainya pihak Jepang ingin ikut serta dalam pembangunan ekonomi Indonesia ke depan,” sambung Presiden.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden juga berterima kasih atas kontribusi dan bantuan Jepang dalam program-program pembangunan di berbagai bidang di Indonesia. “Kami ingin hal ini bisa diteruskan,” kata Presiden.

Sepanjang Presiden memaparkan program-program prioritas pemerintahannya, PM Ishiba menyimak dengan serius dan sesekali mencatat.

Pertemuan bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang berlangsung selepas PM Ishiba dan Presiden Prabowo bertemu empat mata (tête-à-tête) di ruang kerja Presiden.

PM Jepang ke TMP Kalibata

Setelah pertemuan tersebut, PM Ishiba didampingi Ibu Negara Yoshiko menabur bunga di pusara para prajurit asal Jepang yang ikut berjuang dalam Perang Kemerdekaan Indonesia pada 1948-1949.

Prosesi tabur bunga itu dilakukan di pusara Eto Shichio alias Jacob, Ishi Yoshinami alias Satria, Goro Yamano alias Abdul Madjid, Moch Toha Nishimura, dan Takashikomatsu Usman di area pemakaman khusus tentara Jepang yang kini berada di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kalibata, Jakarta Selatan, Sabtu.

"Mereka itu ikut perang gerilya 1 dan gerilya 2 sekitar 1948-1949, makanya dianugerahkan Bintang Gerilya," kata putra ketiga Eto Shchio, Heru Eto.

Dalam kesempatan itu, Heru menjelaskan riwayat diraihnya Bintang Gerilya oleh sang ayah serta beberapa pahlawan asal Jepang lainnya yang kini dimakamkan di TMP Kalibata.

Ia mengungkapkan bahwa saat itu ratusan prajurit Jepang memilih bertahan di Indonesia dan bergabung dengan pasukan TNI untuk melawan Belanda setelah Jepang menyerah pada Sekutu.

“Dari sekitar 900 prajurit yang bertahan, sebagian besar gugur di medan perang. Yang kembali ke Jepang hanya 45 orang,” ujarnya.

Heru menjelaskan bahwa para prajurit tersebut memiliki pengalaman militer yang lebih dulu, sehingga ditempatkan di garis depan dalam medan pertempuran.

Heru mengatakan bahwa sang ayah berjuang bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) melawan pasukan Belanda selama perang kemerdekaan.

Ia mengatakan bahwa saat itu ada banyak dari tentara Jepang yang memilih menetap di Indonesia dengan berbagai alasan. Sebagian menikah dengan warga lokal, sementara yang lain menolak kembali ke Jepang, karena tidak ingin tunduk pada Belanda.

Dari total 903 prajurit yang terlibat dalam perang, kata Heru, 235 orang dianugerahi Bintang Gerilya atas jasa mereka di medan tempur dan dimakamkan di TMP Kalibata.

“Setelah perang berakhir, mereka yang selamat memulai hidup baru di Indonesia. Sebagian bekerja sebagai juru bahasa, membuka usaha, hingga mendirikan bengkel,” katanya.

Kini, banyak dari mereka yang telah meninggal dunia dan dimakamkan di TMP Kalibata. Heru menegaskan bahwa jasa mereka dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia diakui melalui penghargaan Bintang Gerilya yang diberikan kepada mereka dan keluarganya.

Bagi Heru, agenda Tabur bunga yang dilakukan oleh Perdana Menteri Jepang di sela kunjungan resmi di Indonesia pada 10-11 Januari 2025, menjadi simbol penghormatan atas jasa para pahlawan yang telah berjuang untuk Indonesia.

Dalam pertemuan antara Presiden dan PM Jepang, delegasi Indonesia terdiri atas jajaran menteri dan anggota Kabinet Merah Putih, yaitu Menteri Luar Negeri Sugiono, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Rosan P. Roeslani, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Sekretaris Kabinet Mayor Inf. Teddy Indra Wijaya.

Sementara itu, delegasi Jepang di antaranya terdiri atas Wakil Kepala Sekretariat Kabinet Aoki Kazuhiko, Sekretaris Jenderal Sekretariat Keamanan Nasional Akiba Takeo, Penasihat Khusus untuk Perdana Menteri Mori Masahumi, Penasihat Khusus Kabinet Iijima Isao, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi, kemudian Direktur Jenderal Wilayah Asia Tenggara dan Asia Barat Daya Kementerian Luar Negeri Jepang Nakamura Ryo, dan Sekretaris PM Kaihara Kentaro.

Sentimen: neutral (0%)