Mudik menjadi tradisi yang selalu dinantikan, terutama saat Lebaran dan libur Natal serta pergantian tahun. Setiap tahun, masyarakat melakukan perjalanan jauh menuju kampung halaman dan selama perjalanan banyak yang mencari tempat untuk beristirahat sejenak. 

Pengalaman pribadi saya saat mudik mengingatkan betapa sering mampir di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk mampir ke toilet hingga tidur di mobil karena mengantuk berat.

Sebagai salah satu tempat persinggahan yang strategis, area parkir SPBU sering kali dipenuhi mobil pemudik yang ingin istirahat sekaligus mengisi bahan bakar minyak atau BBM. 

Dalam perspektif saya, tidur di area parkir SPBU ini ibarat tidur di "hotel Pertamina". Begitulah saya dan keluarga menyebutnya. Memang bukan tidur di hotel dalam arti sesungguhnya. Bukan hanya mudik Lebaran, saat bepergian jauh kami juga cukup sering “menginap” di area SPBU. 

Ini menjadi pengalaman yang unik dan menyenangkan. Di area parkir SPBU berbagai mobil diparkir berjejer (termasuk mobil tua saya). Mobil-mobil itu berisi keluarga yang juga membutuhkan waktu untuk beristirahat setelah menempuh perjalanan jauh. 

Suasana area parkir SPBU yang ramai dengan orang-orang yang menikmati momen istirahat itu menciptakan “aroma” mudik yang khas, penuh keramaian dan kebersamaan. 

Begitu pula pada momen liburan panjang seperti libur Natal dan tahun baru, area parkir SPBU selalu ramai oleh mobil dan motor yang diparkir pemiliknya.

Setiap kali kami mampir, ritualnya menjadi serupa. Saya dan keluarga akan duduk santai di jok mobil sambil menikmati secangkir kopi dan makan camilan. Tak lupa ritual mengecek air radiator. 

Ada juga momen harus sabar mengantre menggunakan toilet yang biasanya bersih dan terawat. Tak hanya buang air besar atau kecil, kadang kala ada juga yang sekalian mandi. 

Semua itu menjadi bagian mudik yang membuat perjalanan terasa lebih hidup dan berkesan. Fenomena ini tentu mendorong pengelola SPBU menyediakan fasilitas yang lebih baik bagi para pemudik. 

Toilet yang bersih dan nyaman, area parkir yang luas, hingga minimarket yang menjual berbagai makanan dan minuman. Semua ini menjadikan SPBU lebih daripada sekadar tempat mengisi bahan bakar. SPBU seolah-olah bertransformasi menjadi "hotel" yang layak disinggahi.

Strategi Keuangan

Saya menghargai dan mengapresiasi upaya Pertamina dan pengelola SPBU yang mengizinkan konsumen beristirahat hingga berjam-jam di area parkir SPBU, meskipun tidak membeli BBM.

Ini menunjukkan Pertamina dan pengelola SPBU memahami kebutuhan masyarakat, terutama saat momen-momen penting seperti mudik atau liburan panjang. 

Tentu harapan saya,dan mungkin banyak pemudik lainnya adalah agar pelayanan di SPBU selalu berkualitas dan ditambah fasilitasnya. 

Meningkatkan standar kebersihan, keamanan, kenyamanan, serta menambah fasilitas tambahan seperti area bermain untuk anak-anak atau tempat makan yang nyaman akan semakin melengkapi pengalaman menginap di "hotel Pertamina".

Memang tidak semua area parkir SPBU bisa dijadikan "hotel Pertamina". Setiap lokasi memiliki tipe dan kapasitas yang berbeda. Beberapa SPBU mungkin memiliki fasilitas yang lebih lengkap, mencakup toilet, musala, minimarket, ATM, hingga penjual makanan dan minuman. 

Sementara yang lain hanya menyediakan fasilitas standar. Itulah sebabnya saat memilih SPBU untuk beristirahat, kami sering kali memperhatikan kondisi dan fasilitas yang ada.

Pengalaman mudik yang penuh kenangan ini menunjukkan SPBU, terutama yang dikelola Pertamina, berperan penting dalam perjalanan jauh. Dengan fasilitas yang memadai dan suasana yang ramah, SPBU telah menjadi tempat beristirahat yang nyaman bagi para pemudik. 

Di sisi lain, bagi saya pribadi, pilihan menginap di area SPBU adalah strategi agar perjalanan jauh kami bisa lebih berhemat biaya. Apabila harus menginap di hotel beneran pasti pengeluaran kami membengkak. 

Semoga semua pengelola SPBU semakin meningkatkan layanan agar bisa terus menjadi "hotel" yang mengakomodasi kebutuhan para pemudik dengan lebih baik.

(Esai ini terbit di Harian Solopos edisi 8 Januari 2025. Penulis adalah Manajer Senior Solopos Media Group)