Esposin, DENPASAR -- Pemain Bali United, Yabes Roni, melaporkan serangan rasisme yang diterimanya melalui media sosial kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). 

Langkah ini diambil setelah ia menerima komentar-komentar bernada rasis yang menghina dan merendahkan dirinya.

Dalam laporan resminya, seperti dikutip Espos dari akun Instagram @Yabezh_roni11, Jum'at (10/1/2025), Yabes Roni menyampaikan serangan rasisme terjadi setelah pertandingan Bali United melawan Persib Bandung. 

Sejumlah komentar negatif yang berbau rasisme mengarah kepadanya di platform media sosial.

Pihak APPI, yang menerima laporan dari Yabes, segera mengambil tindakan dengan mengunggah melalui akun  @appi.official tentang ancaman hukuman yang dapat dijatuhkan kepada pelaku rasisme dan perundungan.

Kasus ini mendapat perhatian luas dari masyarakat, termasuk sesama pesepakbola, yang mengutuk tindakan rasisme dan menyuarakan solidaritas kepada mantan penggawa Timnas U-19 era Evan Dimas tersebut. 

Beberapa pemain top Indonesia turut memberikan dukungan di media sosial, menyatakan insiden semacam ini tidak boleh terjadi di dunia sepak bola.

Sejauh ini, pihak berwenang tengah menyelidiki identitas pelaku yang diduga terlibat dalam serangan rasisme tersebut. 

Yabes berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih menghargai sesama, apapun ras atau asal usul mereka.

Kasus rasis bukan kali ini saja menimpa pemain Bali United. Musim lalu, winger Privat Mbarga juga mendapat perlakuan yang sama di medsos dengan gambar monyet dan kata-kata hinaan lain seusai melawan Persija Jakarta.

Langkah tegas ini diharapkan dapat menyadarkan tentang pentingnya menghentikan segala bentuk diskriminasi dalam dunia olahraga, dan memberi rasa aman bagi para pemain untuk berprestasi tanpa hambatan atau tekanan negatif.