Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Kediri, Ngawi, Solo
Tokoh Terkait
Seorang Pengemis di Ngawi Diciduk Satpol PP, Sehari Dapat Ratusan Ribu
Espos.id
Jenis Media: Jatim

Esposin, NGAWI – Seorang pengemis berkebutuhan khusus berinisial WP, 24, diamankan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Ngawi di persimpangan Jalan Raya Maospati-Solo dan Jalan Soekarno – Dr. Radjiman atau yang biasa disebut perempatan Tiara, Jumat (10/1/2025). Seusai diciduk, pengemis tersebut langsung dibawa ke Mako Satpol PP untuk dilakukan pendalaman.
Hasil pendalaman, terkuak fakta bahwa pengemis tersebut merupakan warga Kabupaten Kediri yang telah menetap di Ngawi selama lebih dari 3 bulan.
Selain itu, ternyata sang pengemis tersebut dikoordinir oleh seorang pasutri yang tinggal dekat dengan eks-Terminal Ngawi.
Adalah Ekawati, 34, wanita paruh baya yang sehari-hari menerima setoran dari pengemis tersebut mengaku dia bersama suaminya membawa WP dari Kediri sejak sebelum bulan Ramadan 2024 lalu. Dalam sehari, penghasilan yang diperoleh mencapai lebih dari Rp200.000 per hari.
“Kalau ramai ya sampe Rp250.000, kalau sepi sekitar Rp150.000. Semua dikasih ke saya semua, lalu sebagai gantinya saya kasih rokok dan makan,” ucap dia.
Menurut pengakuan Ekawati, WP sehari-hari sejak dulu memang bekerja sebagai pengemis. Setelah mendapat uang, pengemis tersebut menggunakan uangnya untuk membeli minuman keras setiap hari.
Ekawati mengaku tidak ada niat untuk memperkerjakan WP, dia hanya berniat mengelola uang yang diperoleh agar tidak dibuat membeli minuman keras.
“Enggak ada niat memperkerjakan, kan sudah sejak dulu dia jadi pengemis tapi dipakai buat mabuk. Nah saya kelola biar nggak dibuat beli begituan,” jelas dia.
Sementara itu, Didik Purwanto, Kepala Satpol PP dan Damkar Ngawi menjelaskan bahwa pengemis tersebut mempunyai koordinator yang sehari-hari menerima setoran dari hasil ngamen WP. Saat dikonfirmasi, Didik menyebut Ekawati dan WP akan diberikan pembinaan bersama dinas terkait.
“Memang hari ini kami temukan ada pengemis berkebutuhan khusus, setelah kami bawa ternyata ada koordinatornya. Kami saat ini tengah menyiapkan pembinaan terhadap dia,” kata dia.
Dia menyampaikan keberadaan badut, pengamen, pengemis, dan manusia silver di Kabupaten Ngawi mulai merajalela kembali. Dia bersama jajarannya menyebut bakal melakukan patroli rutin untuk menjaga keamanan dan ketertiban.
“Memang mulai merajalela kembali, kami akan tempatkan anggota di titik-titik yang rawan dijadikan pangkalan mereka untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu kami akan patroli rutin untuk menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat Ngawi,” jelas dia.
Sentimen: neutral (0%)