Sentimen
Undefined (0%)
10 Jan 2025 : 16.24

Muhammadiyah Bikin Ojol Zendo, Layani 70 Kota di Indonesia

10 Jan 2025 : 16.24 Views 23

Espos.id Espos.id

Muhammadiyah Bikin Ojol Zendo, Layani 70 Kota di Indonesia

Esposin, JAKARTA -- Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) menginisiasi pembentukan layanan ojek online (ojol) bernama Zendo yang siap memberikan pelayanan di 70 kota di Indonesia.

Mengutip laman resmi perusahaan, Jumat (10/1/2025), Zendo merupakan layanan on-demand services berbasis ojek online yang hadir untuk memenuhi segala kebutuhan masyarakat.

Usaha ojol ini berfokus pada kemudahan, kecepatan, dan kenyamanan, dengan menyediakan berbagai layanan yang dapat diakses dengan mudah melalui aplikasi pesan singkat Whatsapp, dan aplikasi Zendo yang dapat diunduh.

"Zendo berkomitmen untuk memberikan pengalaman terbaik bagi setiap pelanggan dengan layanan yang profesional namun tetap ramah dan bersahabat," seperti yang tertulis di laman perusahaan sebagaimana dilansir Antara. 

Perusahaan menyatakan, saat ini terdapat 700 lebih mitra ojek, 2.000 mitra layanan, serta lebih dari 100.000 pengguna aktif.

Adapun layanan yang disiapkan Zendo antara lain yakni Zendo Bike dan Zendo Car yang melakukan antarjemput, serta Zendo Food dan Zendo Delivery yang berupa pengantaran makanan, dan pengantaran barang.

Selanjutnya Zendo Cleaning yang melayani pembersihan (cleaning service), pelayanan mencuci (laundry), serta Zendo Shop.

Selain itu, ada juga layanan perbaikan laptop dan komputer, pemasangan CCTV dan IT, serta perbaikan rumah dan perabot.

Dalam instagram resmi @Zendo_id, perusahaan menyatakan siap melayani pelanggan 24 jam.

Sekretaris Jenderal Serikat Usaha Muhammadiyah (Sumu) Ghufron Mustaqim menyatakan layanan ojek online (ojol) yang diinisiasi pihaknya yakni Zendo, merupakan bukti nyata dari konsep ekonomi kerakyatan.

Ghufron dihubungi di Jakarta, Jumat, mengatakan hal tersebut karena layanan ojek tersebut tidak dimulai dengan modal yang besar, melainkan usaha bersama pengusaha kecil yang tergabung dalam serikat.

"Jadi ini adalah wujud ekonomi kerakyatan, yang sebenarnya tidak didanai triliunan rupiah dari investor. Tapi para pengusaha lokal UMKM yang tergabung dalam Serikat Usaha Muhammadiyah ini bahu-membahu untuk membuat ojek online lokal," kata dia.

Menurutnya lagi, layanan ini juga lebih ramah untuk masyarakat awam yang kurang memahami teknologi, karena proses pemesanan layanan menggunakan aplikasi pesan singkat Whatsapp.

"Kita ramah bagi masyarakat awam yang tidak terlalu melek teknologi karena untuk memesan layanan terbaik, cukup pakai Whatsapp saja," ujarnya.

Sentimen: neutral (0%)