Sentimen
Undefined (0%)
10 Jan 2025 : 16.05
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Semarang

Program MBG, Pedagang Kantin di Semarang Keluhkan Penurunan Omzet

10 Jan 2025 : 16.05 Views 13

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jateng

Program MBG, Pedagang Kantin di Semarang Keluhkan Penurunan Omzet

Espos.id, SEMARANG – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan selama sepekan terakhir di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), ternyata memberikan dampak bagi pedagang kantin di sekolah. Sejumlah pedagang kantin sekolah mengeluhkan penurunan pendapatan hingga 50 persen.

Ida Rosiada,  52, pedagang kantin di SMPN 12 Semarang, merasakan dampak langsung dari program ini. Ia mengaku omzet harian yang biasanya mencapai Rp600.000 kini hanya sekitar Rp300.000.

“Sepekan terakhir ini penghasilan saya sudah turun drastis. Soto yang biasanya laku mulai ditinggalkan siswa karena mereka lebih memilih menu dari program MBG,” ungkap Ida saat ditemui Espos, Jumat (10/1/2025).

Untuk menyiasati penurunan ini, Ida mencoba berinovasi dengan menawarkan jajanan favorit siswa, seperti seblak dan batagor.

Keluhan serupa datang dari Rofiana, pedagang kantin sekolah yang juga merasakan penurunan pendapatan, terutama untuk menu makanan berat seperti nasi geprek dan nasi katsu.

“Biasanya sebelum siang nasi geprek sudah habis, sekarang sampai istirahat kedua pun masih ada. Meski begitu, jajanan ringan dan minuman masih tetap laris,” ujarnya.

Meski terdampak, Rofiana mengapresiasi program MBG yang dinilai meringankan beban orang tua dan membantu memenuhi kebutuhan gizi siswa. Ia berharap pemerintah atau pihak sekolah dapat melibatkan pedagang kantin dalam penyediaan menu MBG untuk mengurangi dampak negatif pada pendapatan mereka.

“Programnya bagus, hanya saja kami merasa penghasilan jadi menurun. Mungkin kalau pedagang kantin bisa dilibatkan dalam pengadaan makanan bergizi ini, dampaknya tidak terlalu besar bagi kami,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 12 Semarang, Rini Rusmiasih, mengungkapkan belum menerima keluhan langsung dari pedagang kantin terkait program MBG. Namun, ia mengakui beberapa pedagang sempat menanyakan kelanjutan program ini.

“Belum ada keluhan, hanya mereka menanyakan apakah program MBG ini berlanjut atau tidak. Mungkin mereka perlu menyesuaikan stok dagangan,” jelas Rini.

 

Sentimen: neutral (0%)