Sentimen
Informasi Tambahan
Event: vaksinasi
Hewan: Sapi
Kab/Kota: Boyolali
Kasus PMK Serang 188 Sapi Boyolali Selama Sebulan, 19 Ekor Sapi Mati
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, BOYOLALI -- Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Boyolali, Jawa Tengah sedikitnya telah menyerang 188 ekor sapi sepanjang Desember 2024 hingga 10 Januari 2025.
Dari 188 kasus tersebut, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mencatat sebanyak 19 sapi tak bisa diselamatkan alias mati.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Kabid Keswan) Disnakkan Boyolali, Afiany Rifdania, mengatakan 188 ekor sapi tersebut telah diobati.
Sebanyak 188 kasus PMK di Boyolali tersebar di 11 kecamatan yaitu Andong, Simo, Mojosongo, Sambi, Ngemplak, Cepogo, Karanggede, Wonosegoro, Musuk, Klego, dan Nogosari.
“Sebagian besar berlokasi di wilayah padat populasi untuk ternak sapi potong. Memang PMK kali ini banyak menyerang sapi potong, berbeda dengan PMK 2022 yang banyak menyerang sapi perah,” kata dia saat dihubungi Espos.id, Jumat (10/1/2025).
Ia mengatakan untuk kejadian PMK kali ini berasal dari sapi baru yang dibeli dari pasar tanpa proses isolasi atau karantina.
Hewan baru itu lantas dimasukkan ke dalam kandang bersamaan dengan ternak lain sehingga terjadi penyebaran virus.
Setelah Disnakkan Boyolali mengambil sampel sapi tersebut, akhirnya terkonfirmasi positif PMK.
Langkah yang telah diambil Disnakkan Boyolali yaitu tim setiap hari turun ke lapangan untuk melakukan pengobatan sekaligus membagikan disinfektan ke peternak.
Disnakkan Boyolali juga melakukan KIE atau Komunikasi, Informasi, dan Edukasi soal PMK kepada peternak.
“Disnakkan juga berjaga di pasar, mengawasi lalu lintas ternak yang ada di pasar hewan. Berkeliling memeriksa kesehatan hewan. Jadi kami ada lima pasar hewan, terbesar ada di Jelok,” kata dia.
Sebelum pasar dibuka dan setelah tutup, Avi mengatakan PMI Boyolali akan melakukan penyemprotan di area pasar.
Lalu, saat ternak masuk, petugas pasar akan menyemprot sapi dan kendaraan yang masuk.
Menurutnya, yang menjadi tantangan yaitu ketika sapi belum menunjukkan gejala klinis PMK atau di masa inkubasi.
“Jadi sapi tampak sehat [tapi ada virus PMK di dalamnya]. Saran kami kepada peternak atau pedagang yang jual beli, setelah mendapatkan ternak, diharapkan bisa melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, terpisah dari kandang ternak lain,” kata dia.
Selanjutnya, Avi mengatakan Disnakkan Boyolali juga melaksanakan vaksinasi ke sapi-sapi sehat.
Ia mengatakan tim vaksinasi dan tim kesehatan hewan berbeda. Tim vaksinasi bertugas mencari ternak sehat, berbeda dengan tim kesehatan hewan yang mengobati sapi sakit.
“Akan ada gerakan bulan bakti PMK yang akan diselenggarakan insyaallah pada Februari, itu serentak di seluruh Indonesia,” kata dia.
Avi menyampaikan untuk vaksinasi PMK hingga 9 Januari 2025 ada 583 ekor sapi.
Ia mengatakan ada 1.250 dosis vaksin PMK dari Kementerian Pertanian yang diberikan ke Boyolali lewat Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI).
“Yang dikirim ke dinas ada 1.050 dosis, sebagian diterima oleh teman-teman APPSI. Sebagian kami melakukan vaksinasi, mereka [APPSI] bisa melakukan mandiri. Semoga pekan depan kami selesai vaksinasi,” kata dia.
Vaksinasi dilakukan di sapi potong dan di daerah perbatasan dengan wilayah lain yang kejadian kasusnya lebih tinggi dari Boyolali.
“Sekarang ini sudah masuk permohonan 2.100 ekor di sistem pelaporan kami, itu memang menunggu giliran karena vaksinnya terbatas. Sabar saja untuk peternak dan masyarakat, karena memang vaksin dari kementerian belum sepenuhnya di-drop ke kabupaten,” kata dia.
Sentimen: neutral (0%)