Esposin, SUKOHARJO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo memberi perhatian khusus terhadap pengerjaan 10 proyek strategis yang digarap pada 2025.

Dari jumlah itu, sembilan proyek strategis di antaranya merupakan pembangunan infrastruktur dan jembatan guna meningkatkan konektivitas antardaerah serta menopang pertumbuhan perekonomian daerah Sukoharjo.

Bupati Sukoharjo, Etik Suryani, meminta agar organisasi perangkat daerah (OPD) terkait segera melengkapi dokumen administrasi pengadaan barang dan jasa proyek strategis. Apabila dokumen lengkap, OPD terkait segera melakukan lelang sehingga proyek-proyek strategis bisa dikerjakan secepatnya.

“Jangan sampai menumpuk di akhir tahun anggaran. Saya harap percepatan proses pengadaan barang dan jasa sesuai prosedur. Jika dokumen administrasi lengkap, tak perlu menunggu lama, segera lelang,” kata dia, saat berbincang dengan Espos, Kamis (9/1/2025).

Etik menyampaikan pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama yang dikerjakan selama 2025. Proyek strategis diharapkan mampu meningkatkan konektivitas antardaerah, meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah, dan kualitas kehidupan masyarakat.

Adapun proyek strategis dan prioritas pada 2025 antara lain peningkatan jalan Gentan-Bekonang, peningkatan jalan Tanjunganom-Daleman, pelebaran jalan Wirun, rehabilitasi jalan Baki-Pajang, peningkatan jalan Dalangan-Majasto.

Kemudian, rehabilitasi saluran drainase Jalan Ir Soekarno, peningkatan jalan Tawangsari-Bulu, peningkatan jalan Waru-Purbayan, dan rehabilitasi Jembatan Krajan.

“Di luar pembangunan jalan dan jembatan, ada satu proyek strategis lainnya, yakni pembangunan gedung perpustakaan Sukoharjo. Ini menjadi prioritas utama pembangunan strategis pada tahun ini,” ujar dia. 

Orang nomor satu di Pemkab Sukoharjo itu berharap proyek-proyek strategis rampung tepat waktu. Sehingga, bisa segera dimanfaatkan masyarakat maupun pelaku usaha untuk menunjang aktivitas sehari-hari.

Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Sukoharjo, Proboningsih Dwi Danarti, mengatakan pembangunan gedung perpustakaan bernama Grha Pustaka Sukoharjo menjadi salah satu proyek strategis pada 2025.

Anggaran pembangunan fisik gedung perpustakaan berasal dari  Perpustakaan Nasional (Perpusnas) senilai Rp10 miliar. 

Probo, sapaan akrabnya, menyampaikan Grha Pustaka Sukoharjo berkonsep perpustakaan berbasis inklusi sosial yang bisa dimanfaatkan para pelajar dan mahasiswa seoptimal mungkin.

“Jadi tidak hanya membaca buku melainkan rung belajar dan ruang berlatih keterampilan untuk meningkatkan softskill. Jadi ada aspek kelembagaan, sarana dan prasarana, tenaga pengelola perpustakaan, dan layanan perpustakaan,” ujar dia.