Esposin, JAKARTA -- Pemain baru Kesatria Bengawan Solo (KBS), Randy Ady Prasetya, mendapat sanksi skorsing selama empat pertandingan di Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Akibat hukuman ini, Randy Prasetya dipastikan absen dalam empat laga penting, yaitu melawan RANS Simba Bogor, Borneo Hornbills, Satria Muda Pertamina Jakarta, dan Bima Perkasa Jogja. KBS baru bisa menurunkan Randy pada pertandingan melawan Rajawali Medan di Sritex Arena pada Rabu, 22 Januari 2025.

Hukuman ini diberikan sebagai konsekuensi dari tindakan Randy yang mengingkari perjanjian awalnya dengan Kesatria Bengawan Solo (KBS) selama proses negosiasi kontrak baru. DPP Perbasi telah menanggapi masalah ini dan memutuskan untuk memberikan hukuman skorsing kepada Randy.

Randy, yang musim lalu bermain untuk klub Satya Wacana Salatiga, terlibat dalam proses negosiasi kontrak dengan beberapa klub pada bulan Oktober 2024. Kesatria Bengawan Solo menjadi klub yang lebih dulu memberikan tawaran, namun selama proses ini, Randy terbukti melanggar kesepakatan yang ada dengan KBS dan malah melakukan negosiasi dengan klub lain.

Pada 23 Oktober 2024, pihak Kesatria Bengawan Solo melayangkan somasi kepada Randy. Dalam surat yang dikeluarkan pada 10 Desember 2024, disebutkan bahwa Randy Ady Prasetya harus menjalani pembinaan dengan tidak ikut serta dalam empat pertandingan IBL 2025.

Pembinaan ini bertujuan agar Randy menjadi contoh bagi pemain lain untuk mengutamakan sportivitas, moral, dan etika dalam menjalani kesepakatan dengan klub manapun. Sanksi ini juga memberikan pesan penting mengenai pentingnya integritas dalam dunia olahraga.

Kepemilikan atas status kontrak Randy Ady Prasetya telah sah dilakukan oleh Kesatria Bengawan Solo. Meskipun sudah ada perikatan dengan KBS, Randy diketahui melakukan pendekatan dengan klub Satria Muda Pertamina Jakarta, yang dinilai sebagai tindakan tidak etis. IBL sepakat dengan penilaian ini dan menetapkan Randy untuk absen dalam empat laga IBL 2025 sebagai hukuman atas pelanggaran etika tersebut.