Sentimen
Undefined (0%)
8 Jan 2025 : 15.35
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Sragen

Begini Tanggapan Pengelola Kantin Sekolah atas Program Makan Bergizi Gratis

8 Jan 2025 : 15.35 Views 17

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Begini Tanggapan Pengelola Kantin Sekolah atas Program Makan Bergizi Gratis

Esposin, SRAGEN--Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan sasaran sekolah-sekolah mendapat respons dari para pengelola kantin sekolah. Mereka meminta dilibatkan dalam program tersebut karena mereka khawatir program itu akan berpengaruh pada pendapatan mereka.

Salah satu pengelola kantin sekolah asal Jambanan, Sidoharjo, Sragen, Imah, 50, merasa khawatir program MBG itu akan berpengaruh pada pendapatan kantinnya. Dia berharap kantin sekolah bisa dilibatkan dalam pemberian MBG. 

"Itu hanya harapan kami. Kalau aturannya tidak boleh ya tidak apa-apa. Yang namanya program pemerintah, ya kami mengikuti saja. Soal siswa mau jajan ke kantin atau tidak itu kembali ke siswa masing-masing. Yang jelas ketika dalam program itu nanti meninggalkan sampah maka ya kami ini yang membersihkan juga. Masak yang bersih-bersih juga tidak dilibatkan," jelasnya.

Imah mengelola kantin sekolah di SMPN 2 Sragen sejak 2003. Di kantin itu, Imah menyediakan nasi soto, nasi goreng, nasi bandeng, dan nasi telur. Dalam pelayanan ke siswa, kata dia, kadang para siswa minta tambah nasi atau tambah sambal dan seterusnya. Dia mengatakan dalam pelayanan itu seperti melayani keluarga sendiri. Makanan itu dijual murah, seperti nasi bungkus hanya Rp2.500 per bungkus dan nasi soto dijual Rp4.000 per mangkuk.  

"Program itu kalau bagi orang tua senang karena bisa memberi bekal makanan ke anak selama di sekolah," ujarnya.

Jam istirahat di SMPN 2 Sragen ada dua kali dan durasi jam istirahat hanya sekitar 15 menit.  Para siswa biasanya membeli makanan ke kantin pada jam istirahat pertama. Saat jam istirahat kedua, jelas Imah, yang membeli tidak begitu banyak karena sudah banyak yang jajan di istirahat pertama.

Pengelola kantin sekolah asal Ngarum, Ngrampal, Sragen, Rini, 42, mengaku tidak begitu khawatir dengan adanya program makan bergizi gratis itu karena rezeki sudah ada yang mengatur, yakni Tuhan. Dia mengatakan kalau sudah ada paket nasi yang dibagikan maka kantin bisa jualan lainnya.

Rini lebih banyak jualan makanan ringan atau jajanan. Meskipun Rini juga menyediakan makanan nasi dan lauknya. Dia mengatakan untuk makanan dan lauk itu sebenarnya untuk persediaan makanan sendiri karena anak-anak kalau sarapan di kantin.

"Dibilang khawatir juga tidak. Program itu bagus. Tidak semua siswa itu bisa jajan karena uang saku anak-anak berbeda-beda. Kalau melihat anak tidak jajan sendiri sedangkan teman lainnya jajan rasanya juga kasihan," kata pengelola kantin sejak 2004 itu.

Di SMPN 2 Sragen ada tiga kantin, yakni dua kantin ada pengelolanya dan juga penjaga sekolah serta satu kantin kejujuran.

Sentimen: neutral (0%)