Sentimen
Positif (96%)
25 Des 2024 : 05.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Mataram

Partai Terkait
Tokoh Terkait

Fadli Zon: Lukisan Yos Suprapto Ada yang Telanjang dan Bersetubuh

25 Des 2024 : 05.06 Views 80

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Fadli Zon: Lukisan Yos Suprapto Ada yang Telanjang dan Bersetubuh

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kebudayaan Fadli Zon buka suara terkait Galeri Nasional membredel Pameran Tunggal Yos Suprapto. Saat pembukaan, Kamis 19 Desember 2024.

Pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto berjudul “Kebangkitan: Tanah Untuk Kedaulatan Pangan” ini batal dibuka, dan para pengunjung yang hadir malam ini dilarang melihat pameran yang telah dipersiapkan sejak setahun terakhir. Pintu pameran dikunci.

"Dalam pameran itu, yang berkuasa adalah kurator. Mereka sudah bekerja sama dengan senimannya dan memilih tema tentang kedaulatan pangan. Dalam prosesnya, akhirnya ada beberapa lukisan yang tidak sesuai dengan tema. Bahkan, kurator itu sudah mendiskusikan hal tersebut dan tidak sependapat," jelas Fadli Zon dalam keterangannya, dikutip pada Senin (23/12/2024).

Fadli Zon menyebut terdapat beberapa lukisan karya Yos yang tidak pantas dan di luar dari tema yang telah ditetapkan. Termasuk bermuatan politik serta makian.

"Kemudian, ada lukisan yang tidak pantas, seperti orang sedang telanjang, atau bersetubuh dengan memakai topi yang punya identitas ciri budaya tertentu, seperti topi Raja Mataram, Raja Jawa, dan sebagainya. Itu kan bisa masuk dalam kategori ketersinggungan orang, termasuk kategori SARA," tegas Politisi Gerindra itu.

Lebih jauh Fadli Zon memastikan pemerintah tidak akan menghalangi kebebesan berekspresi masyarakat. Tapi tentu ada batasan norma dan kepatutan yang mesti dituruti.

"Kita mendukung kebebasan berekspresi. Tapi tadi itu, kan ada dong misalkan temanya soal pangan, tetapi ada yang menginjak orang, dianggap penggunaan budaya tertentu, dan tidak senonoh. Tadi itu kan ada batasnya," katanya.

Sebelumnya menurut Yos, kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima, di antara 30 lukisan diturunkan. Tapi Yos menolak.

Lima lukisan itu berkaitan dengan sosok yang pernah sangat populer di masyarakat Indonesia.

“Saya rasa itu ekspresi kurator yang takut secara berlebihan,” kata Eros Djarot, yang membuka acara.

Para pengunjung yang sudah siap untuk menikmati lukisan karya Yos Suprapto akhirnya kecewa. Pihak Galeri Nasional mengunci ruang pameran. Pintu utama digrendel. Lampu digelapkan. (Pram/fajar)

Sentimen: positif (96.8%)