Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) memutuskan tema perayaan Natal Nasional 2024 adalah ”Marilah sekarang kita pergi ke Betlehem”. 

Betlehem adalah kota suci bagi umat kristiani yang berada di Tepi Barat, Palestina, sekitar 10 kilometer di sebelah selatan Yerusalem. Ini adalah kota tempat Yesus Kristus dilahirkan. Ini juga tempat kelahiran Nabi Daud/Raja Daud, raja kedua pada masa pemerintahan Kerajaan Israel (1010 SM—970 SM).

Dalam perspektif kristiani, tema Natal 2024 mengajak umat kristiani merenungkan kembali dan merespons kedatangan Yesus Kristus sebagaimana respons sukacita para gembala di padang setelah mendengar berita sukacita yang disampaikan malaikat Tuhan. 

Malaikat membawa berita tentang kelahiran Yesus Kristus yang menjadi Juru Selamat. Para gembala yang mendengar berita itu langsung bergegas, cepat-cepat berangkat ke Betlehem, untuk berjumpa dengan bayi Yesus Kristus.

Respons hati (perasaan) dan pikiran umat kristiani—masa kini—menyambut Kristus yang adalah Tuhan dan Juru Selamat—dalam perayaan dan ibadah Natal 2024—hendaknya sama seperti respons para gembala yang begitu bersukacita dan bergembira ketika mereka mau berjumpa dengan Kristus. 

Setelah berjumpa dengan Kristus, umat kristiani harus melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan para gembala, yaitu memberitahukan atau menceritakan yang mereka dengar dan mereka lihat.

Dalam perspektif kemanusiaan universal, perayaan Natal 2024 bagi umat kristiani tak boleh sekadar menjadi perayaan dan ibadah individu atau hanya di internal jemaat kristiani. 

Betlehem dihadirkan kembali sebagai pusat perhatian untuk mengajak umat kristiani menghidupi panggilan Tuhan. Tentu saja buahnya adalah tindakan kemanusiaan yang berbasis kasih dan belarasa, terutama kepada kaum yang termarginalkan dan tertindas.

Betlehem masa ini berada di tengah kecamuk perang. Banyak orang terluka di sana. Banyak orang kehilangan tempat tinggal. Banyak orang berduka kehilangan orang-orang tercinta, terkasih, karena kecamuk perang yang sekian lama.

Kegembiraan atas kelahiran Yesus Kristus menjadi inspirasi bagi umat kristiani di seluruh dunia untuk memaknai peristiwa kelahiran Kristus dengan hati yang terbuka dan penuh sukacita. 

Sukacita itu diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Umat kristiani diimbau untuk menjadi saksi Kristus melalui sikap, perkataan, dan tindakan yang mencerminkan kasih dan damai.

Adalah kewajiban kemanusiaan yang menjadi tanggung jawab semua orang yang ber-Tuhan, dalam perspektif kristiani berarti yang bersukacita atas kelahiran Kristus Sang Juru Selamat, untuk mengabarkan dan menebarkan lagi kasih Tuhan kepada semua makhluk, terutama manusia.

Bahwa kasih Tuhan itu harus memanifestasi dalam jiwa setiap manusia yang ber-Tuhan untuk berkasih sayang pula di antara sesama mereka. Inilah hikmah perjalanan ke Betlehem, perjalanan menuju sifat-sifat Tuhan.