Esposin, SRAGEN—Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Sragen membentuk Satuan Tugas (Satgas) Quick Respons selama pelaksanaan Operasi Lilin Candi 2024 yang berlangsung mulai Sabtu (21/12/2024) hingga 2 Januari 2025. Fokus utama Satgas tersebut untuk kecepattanggapan dalam penangalanan kasus kecelakaan lalu lintas (lakalantas) baik di jalur tol maupun jalur arteri dengan mengutamakan keselamatan korban dan kelancaran lalu lintas.

Satgas Quick Response tersebut beranggotakan personel gabungan dari sejumlah instansi, yaitu Satlantas Polres Sragen, Dinas Perhubungan (Dishub) Sragen, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, PSC 119 Sukowati dan jejaring Dinas Kesehatan (Dinkes) Sragen, Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar), serta derek. Seluruh armada dari instansi masing-masing digelar dalam apel pembentuan Satgas Quick Respons di halaman Markas Pemadam Kebakaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Sragen, Senin (23/12/2024). Apel tersebut dipimpin langsung Kasatlantas Polres Sragen.

Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi melalui Kasatlantas Polres Sragen AKP I Putu Asti Hermawan saat ditemui wartawan, Senin siang, mengungkapkan Satlantas bersama pihak-pihak terkait mengupayakan adanya Satgas Quick Respons selama kegiatan Operasi Lilik Candi 2024 atau Operasi Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Dia menyatakan Satlantas  bersinergi dengan instansi terkait untuk mewujudkan kecepattanggapan dalam penanganan lakalantas di Sragen. Dia menerangkan ketika terjadi lakalantas makan akan ada efek domina, baik terhadap korban, kendaraan, dan kelancaran arus lalu lintas.

“Terutama di masa rus mudik dan arus balik Nataru ini, keberadaan Satgas Quick Respons sangat dibutuhkan untuk menunjang kelancaran arus lalu lintas. Dalam penanganan lakalantas, Satgas tetap mengutamakan keselamatan korban terhadap potensi fatalitas yang terjadi. Dalam upaya itu, ada PSC 119 Sukowati, Unit Gakkum Satlantas, dan seterusnya. Korban menjadi prioritas pertama, berikutnya kami juga memprioritaskan keselamatan dan kelancaraan kendaraan lainnya,” ujar dia.

Dia mengatakan untuk penanganan arus lalu lintas otomatis membutuhkan bantuan Dishub, unit derek, BPBD, dan Bidang Damkar Satpol PP Sragen. Tim itu siap membantu dalam proses evakuasi kendaraan. Dia melanjutkan ketika terjadi bencana longsor dan seterusnya tentau ada efek lain di jalanan sehingga akses lalu lintas terganggu. Dia berharap selama Nataru berjalan aman, lancar, dan terfasilitasinya pemudik dan para warga yang hendak berwisata.

Dalam penanganan lakalantas selama Operasi Nataru, jelas dia, ada lokasi-lokasi yang diwaspadai terdiri atas jalur tol yang merupakan akses nasional dan menjadi pantauan Korlantas Mabes Polri dan Ditlantas Polda Jateng. Lokasi lainnya, sebut dia, jalur arteri, terutama jalur Sragen-Sambungmacan yang ada lokasi black spot lakalantas, serta lokasi jalur lintas pinggiran. Dia mengatakan ada dampak bencana alam yang dipantau dan diwaspadai.

 “Termasuk jembatan putus di Gondang, Sragen, yangs sedang diupayakan jembatan darurat untuk kendaraan roda dua,” ujarnya.