Sentimen
Negatif (96%)
23 Des 2024 : 16.48
Tokoh Terkait
Jhon Sitorus

Jhon Sitorus

Jhon Sitorus: Kejujuran Seni Yos Suprapto Jadi Pedang bagi Penguasa

23 Des 2024 : 16.48 Views 49

Fajar.co.id Fajar.co.id Jenis Media: Nasional

Jhon Sitorus: Kejujuran Seni Yos Suprapto Jadi Pedang bagi Penguasa

FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, mengomentari pembredelan pameran karya seni Yos Suprapto yang memicu kontroversi.

Dikatakan Jhon, tindakan tersebut menunjukkan sikap penguasa yang tidak menyukai kejujuran.

"Penguasa tidak suka kejujuran. Penguasa suka kebohongan dengan puja puji sekalipun itu palsu," ujar Jhon dalam keterangannya di aplikasi X @JhonSitorus_18, kemarin.

Ia menyoroti salah satu karya Yos Suprapto yang dianggap menyuarakan kritik tajam terhadap kondisi kekuasaan.

"Ini salah satu karya Yos Suprapto yang dibredel oleh negara," tukasnya.

Namun, karya tersebut justru dibredel, yang menurut Jhon terjadi karena kejujuran dalam seni dapat menjadi ancaman bagi penguasa dan para kroninya.

"Kenapa dibredel? Karena bicara jujur itu bagai pedang bagi mata penguasa dan kroni-kroninya," tandasnya.

Dikutip dari JawaPos, Pemeran ini dibatalkan disaat para pengunjung sudah hadir untuk acara pembukaan pameran. Pintu Galeri Nasional mendadak ditutup.

Pintu utama digrendel, dan lampu tiba-tiba digelapkan. para pengunjung yang sudah hadir ke lokasi pun dibuat kecewa.

Dibatalkannya pameran lukisan tunggal karya Yos Suprapto di Galeri Nasional, Jakarta, meski sudah disiapkan dengan cukup matang selama sekitar satu tahu.

Karena kurator yang ditunjuk Galeri Nasional, Suwarno Wisetrotomo, meminta lima diantara 30 lukisan untuk diturunkan dengan alasan tidak sejalan dengan tema dan pesannya terlalu vulgar tentang praktik kekuasaan.

Yos Suprapto menolak untuk menurunkannya. Dia beralasan, lima lukisan tersebut masih sesuai dengan dari tema pameran.

Lima lukisan tersebut justru menjadi latar belakang situasi dari tema tentang kedaulatan pangan.

Dia menjelaskan bahwa ketika lima lukisan itu diturunkan, maka narasinya menjadi tidak utuh. Hal itu yang tidak diinginkan oleh sang seniman.

Daripada menurunkan 5 lukisan yang sudah dipersiapkannya dengan cukup matang, Yos Suprapto lebih memilih membatalkan acara pameran tunggal dan membawa pulang lukisan-lukisan tersebut ke Jogjakarta.

(Muhsin/fajar)

Sentimen: negatif (96.9%)