Sentimen
Undefined (0%)
23 Des 2024 : 04.40
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Karet, Ponorogo

Kades Temon Ungkap Kronologi Pencari Ikan Tenggelam di Waduk Bendo Ponorogo

23 Des 2024 : 04.40 Views 20

Espos.id Espos.id Jenis Media: Jatim

Kades Temon Ungkap Kronologi Pencari Ikan Tenggelam di Waduk Bendo Ponorogo

Esposin, PONOROGO – Kepala Desa Temon Kecamatan Sawoo Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, Suwoto mengungkap kronologi Karyono, 22, seorang pencari ikan yang tenggelam di Waduk Bendo. Diketahui, korban dilaporkan tenggelam pada Sabtu (21/12/2024) sore.

Suwoto menjelaskan korban merupakan warga desanya yang sehari-hari bekerja sebagai petani sekaligus pencari ikan. Dia menceritakan informasi tenggelamnya Karyono tersebut bermula ketika teman korban memberitahu korban tenggelam saat menebar jaring ikan di salah satu sisi waduk yang berjarak 10 meter dari daratan dengan kedalaman titik lokasi tenggelam mencapai 10-15 meter.

“Awalnya saya tahu itu dari temannya yang berusaha nolong, jadi si korban ini saat kejadian sedang menebar jaring ikan sebanyak 15 tempat. Saat tinggal 3 jaring, dia terpeleset dari gethek [perahu kecil] karena biasanya enggak pakai sepatu tapi saat itu pakai. Temannya ini berusaha nolong dengan memegangi korban, tapi saat akan dibawa ke pinggir korban justru lepas dan menarik celana temannya hingga melorot,” ungkapnya Minggu (22/12/2024).

Suwoto mengungkap korban diketahui tidak bisa berenang. Dijelakan, Karyono bekerja mencari ikan sekitar setahun.

“Dia tidak bisa berenang, sehari-hari ya petani sama nyari ikan,” jelasnya.

Setelah mendengar kabar orang tenggelam tersebut, puluhan warga berbondong – bondong melakukan pencarian di sekitar lokasi korban tenggelam. Proses pencarian dilakukan tim SAR gabungan dan warga setempat.

“Ada sekitar 50 warga yang nyari mulai [Sabtu] malam hingga sekarang [Minggu],” tambahnya.

Diceritakan Suwoto, keluarga korban kaget saat mendengar salah satu anggota keluarganya tenggelam. Sang korban rupanya memiliki seorang anak yang masih duduk di bangku pendidikan anak usia dini (PAUD).

“Ya kaget keluarga, dia punya anak yang masih duduk di PAUD,” ungkap dia.

Dalam operasi pencarian, tim SAR Gabungan menerjunkan 40 personel dengan menggunakan 3 perahu karet. Mereka melakukan dua kali operasi pencarian yang berfokus pada pembuatan arus air guna membuat gelombang di permukaan. Diharapkan korban dapat segera muncul dan dapat dievakuasi. Hingga berita ini disusun korban belum ditemukan. 

Sentimen: neutral (0%)