Sentimen
Undefined (0%)
16 Des 2024 : 16.06
Informasi Tambahan

Kab/Kota: Grogol, Solo, Sukoharjo

Eskalasi Cuaca Ekstrem, Warga Kadokan Sukoharjo Waspadai Potensi Banjir

16 Des 2024 : 16.06 Views 26

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Eskalasi Cuaca Ekstrem, Warga Kadokan Sukoharjo Waspadai Potensi Banjir

Esposin, SUKOHARJO–Masyarakat yang berdomisili di dekat Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin di Sukoharjo meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana banjir. Eskalasi cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada 16-23 Desember di wilayah Jawa Tengah.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan terjadinya potensi bencana alam seiring tingginya curah hujan di wilayah Jawa Tengah, termasuk Kabupaten Sukoharjo. Eskalasi cuaca ekstrem terjadi pada periode 16-23 Desember. 

Peringatan BMKG itu direspons oleh masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir di dekat Sungai Bengawan Solo dan Kali Samin Sukoharjo. Mereka kini meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi banjir saat turun hujan lebat selama berjam-jam pada malam hari. 

“Masyarakat memantau ketinggian air sungai secara bergantian khususnya pada malam hari. Sampai sekarang masih aman dan terkendali,” kata Kepala Desa Kadokan, Suyono, Senin (16/12/2024).

Di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, ada beberapa wilayah rukun tetangga (RT) di Dusun Nusupan yang menjadi langganan banjir saat musim penghujan. Wilayah itu kerap terendam luapan air Sungai Bengawan Solo saat turun hujan dengan intensitas tinggi. 

Biasanya, warga setempat mengungsi ke tetangga rumah dan tempat ibadah saat banjir merendam rumah penduduka dan jalan perkampungan. “Warga juga mengandalkan alat early warning system [EWS] atau peringatan dini banjir di sekitar Jembatan Bacem. Jika alat itu menyala, warga langsung mengevakuasi ke tempat yang aman,” ujar dia.

Masyarakat setempat diberdayakan menjadi sukarelawan bencana alam. Mereka membantu mengevakuasi warga lanjut usia (lansia), ibu hamil, dan anak-anak saat air sungai mulai meluap. Mereka juga berkoordinasi dengan sukarelawan lain saat penyaluran bantuan logistik di lokasi pengungsian.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo mengatakan Desa Kadokan merupakan salah satu desa tangguh bencana (destana) berbasis masyarakat. Masyarakat mengenali ancaman potensi banjir saat musim penghujan.

Mereka bersama sukarelawan bencana alam terlibat dalam simulasi penanggulangan bencana banjir. Termasuk pelatihan mengevakuasi warga di dalam rumah yang terjebak banjir. “Selain Desa Kadokan di Kecamatan Grogol, ada beberapa desa di Kecamata Mojolaban yang rawan banjir seperti di Desa Tegalmade, Gadingan, dan Laban,” ujar dia.

 

Sentimen: neutral (0%)