Sentimen
Undefined (0%)
16 Des 2024 : 16.28
Informasi Tambahan

Brand/Merek: KIA

Kab/Kota: Boyolali

Alarm! Kematian Ibu Hamil di Boyolali 18 Kasus, Mayoritas Usia di Bawah 35 Tahun

16 Des 2024 : 16.28 Views 24

Espos.id Espos.id Jenis Media: Solopos

Alarm! Kematian Ibu Hamil di Boyolali 18 Kasus, Mayoritas Usia di Bawah 35 Tahun

Esposin, BOYOLALI -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali mencatat angka kematian ibu (AKI) terkait kehamilan dan melahirkan di Boyolali terhitung hingga 16 Desember 2024 ini mencapai 18 kasus. 

Padahal target maksimal Dinkes Boyolali untuk angka kematian ibu hanya 13 kasus. 

Angka tersebut menjadi alarm darurat bagi Dinkes Boyolali.

“Tahun 2023 dari Januari-Desember ada delapan kematian ibu sedangkan ini belum tutup tahun sudah 18 kasus. Naiknya 100% lebih [125%]. Menyedihkan sekali, padahal semua sudah kami lakukan,” kata Kepala Dinkes Boyolali, Puji Astuti, ditemui Espos.id di ruangannya, Senin (16/12/2024).

Puji mengatakan yang masuk dalam data AKI dengan kategori ibu saat mulai hamil hingga 42 hari pascamelahirkan.

Berdasarkan data Dinkes Boyolali, angka kematian ibu usia 20-35 tahun sebanyak 15 orang. Sedangkan kematian ibu di atas usia 35 tahun sebanyak tiga orang.

“Kami mulai menggerakkan untuk kualitas pelayanan hingga tingkat dasar, kualitas untuk pengisian buku KIA. Kebetulan yang bermasalah itu mesti buku KIA-nya pasti bermasalah. Tidak tercatat dengan baik,” kata dia.

Ia mengatakan ketika risiko kematian ibu tercatat dengan baik. Maka risiko tersebut bisa dieliminasi. 

Puji mengatakan beberapa yang meninggal baru hamil pertama dan usia muda. Padahal Antenatal Care (ANC) atau pemeriksaan selama kehamilan mereka memenuhi persyaratan.

Puji juga mengatakan hampir semua yang meninggal juga tidak terlambat dirujuk. Ia mengatakan kebanyakan ibu yang meninggal di rumah sakit.

“Kami juga lakukan perbaikan [pelayanan kesehatan] baik di tingkat dasar maupun lanjut. Untuk audit maternal prenatal atau audit kematian ibu dan bayi, itu di rumah sakit pun akan kami galakkan. Semua rumah sakit yang kebetulan punya kasus, harus kami lakukan AMP dan kami minta didampingi Dinkes,” kata dia.

Sentimen: neutral (0%)