Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Klaten
Ki Warseno Slenk Harusnya Berangkat Umrah 8 Desember, 7 Desember Jatuh Sakit
Espos.id
Jenis Media: Solopos

Esposin, KLATEN – Putra bungsu dalang kondang Ki Warseno Slenk, Amar Pradopo mengungkap fakta sang ayah sedianya berangkat umrah pada Minggu (8/12/2024).
Namun pada Sabtu (7/12/2024) tiba-tiba Ki Warseno mengalami sakit yang harus dirujuk ke rumah sakit.
Lima hari dirawat di RS PKU Muhammadiyah, dalang nyentrik itu mengembuskan napas terakhir di usia 59 tahun, Kamis (12/12/2024) dini hari.
“Bapak itu sebetulnya Minggu berangkat umrah. Tetapi Sabtu malam beliau masuk rumah sakit. Itu pun beliau masih kekeh aku pengen umrah, aku pengen umrah. Jadi menurut jalan cerita Tuhan yang sangat mengena dan terkesan,” kata Amar saat ditemui seusai pemakaman sang ayah di Makam Depokan, Desa/Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, Kamis.
Amar mengungkapkan, sebelum meninggal Warseno Slenk dirawat di rumah sakit selama lima hari.
Rencananya, Warseno Slenk pulang ke rumah setelah menjalani perawatan di rumah sakit, Kamis.
“Bapak tidak memiliki riwayat sakit jantung. Karena faktor kecapaian dan lelah, akhirnya dari dokter memvonis beliau terkena serangan jantung. Kondisi bapak sebenarnya membaik. Seharusnya hari ini balik, tetapi kehendak Tuhan tidak bisa dimungkiri,” ungkap Amar.
Amar menyebut sosok ayahnya getol menanamkan nilai-nilai Pancasila.
Ayahnya selalu berpesan terkait pentingnya menjaga nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
“Bapak orang yang sangat menanamkan tentang pentingnya punya tanggung jawab yang tinggi dan beliau selalu berpesan kepada anak-anaknya dan di manapun pementasan, bahwa bapak semboyannya Pancasila itu pemersatu bangsa,” kata Amar.
Amar mengungkapkany bapaknya selalu menggaungkan tentang pentingnya nilai-nilai Pancasila sebagai salah satu pedoman yang harus dimiliki masyarakat Indonesia.
Tak hanya saat pementasan, Pancasila selalu digaungkan Warseno Slenk ketika mengisi berbagai seminar.
“Cita-cita beliau agar nilai-nilai Pancasila ini selalu terjaga. Pesan beliau itu, hidup harus bermanfaat. Ingat waktu, demi waktu dan tepat waktu. Bapak terilhami Al Qur’an surat Al-Asr,” kata Amar.
Sentimen: neutral (0%)