Sentimen
Informasi Tambahan
Kab/Kota: Jati, Semarang
Kasus: Insiden penembakan, penembakan, Tawuran
Tokoh Terkait
Sidang Etik Polisi Penembak Siswa SMK Semarang Belum Digelar, Ini Alasannya
Espos.id
Jenis Media: Jateng

Esposin, SEMARANG – Hingga kini, sidang etik Aipda Robig Zainudin, polisi yang menembak siswa SMKN 4 Semarang hingga tewas, belum juga dilaksanakan. Padahal, sudah 12 hari berlalu sejak insiden tragis ini terjadi, dan status hukumnya pun belum jelas apakah sudah dinaikkan menjadi tersangka.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol. Artanto, menyatakan bahwa Aipda Robig, anggota Satnarkoba Polrestabes Semarang, akan menjalani sidang kode etik di Polda Jawa Tengah. Namun, hingga saat ini, penyidik masih melengkapi berkas perkara untuk persidangan terkait kematian siswa berinisial GRO (17), yang sebelumnya diduga terlibat tawuran antar-gangster.
“Penyidik Propam masih melengkapi berkas perkara untuk sidang kode etiknya Aipda R [Robig],” ungkap Kombes Pol. Artanto saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Jumat (6/12/2024).
Status Hukum Masih Menggantung
Saat ditanya mengenai jadwal pasti sidang atau status Aipda Robig, apakah masih sebagai terperiksa atau sudah menjadi tersangka, Kombes Pol. Artanto enggan memberikan jawaban secara pasti.
Kronologi Penembakan
Insiden penembakan terjadi pada Minggu (24/11/2024) dini hari di wilayah Simongan, Semarang Barat. Polisi awalnya menduga korban terlibat tawuran antar-gangster yang sedang dibubarkan.
Namun, fakta berbeda muncul saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI. Kabid Propam Polda Jateng, Kombes Pol. Aris Supriyono, mengungkapkan bahwa penembakan terjadi bukan saat pembubaran tawuran, melainkan karena kendaraan Aipda Robig dan korban saling berpepetan di jalan.
Harapan Publik Akan Keadilan
Kejadian ini memicu pertanyaan besar tentang penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat kepolisian. Publik menyerukan agar kasus ini menjadi momen refleksi bagi penegakan hukum yang lebih transparan dan adil.
Masyarakat berharap agar penyelidikan dilakukan secara objektif dan pelaku diberi sanksi sesuai aturan hukum. Peristiwa ini juga menjadi pengingat pentingnya melindungi rasa aman, khususnya bagi generasi muda yang tengah berjuang menemukan jati diri mereka.
Sentimen: neutral (0%)