Esposin, SALATIGA – Jika biasanya ucapan selamat untuk Dies Natalis diberikan dalam bentuk karangan bunga, berbeda dengan yang dilakukan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga.

Dalam Dies Natalis ke-68 ini, UKSW Salatiga melarang pemberian ucapan selamat menggunakan karangan bunga dalam bentuk papan.

Sebagai gantinya UKSW memfasilitasi kampus, perusahaan, ataupun perorangan untuk memberikan ucapan dengan bunga anggrek maupun tanaman bunga lainnya.

Rektor UKSW Salatiga Prof Intiyas Utami mengaku, pihaknya sengaja melarang para mitra UKSW untuk memberikan ucapan dalam bentuk karangan bunga, sebagai gantinya ucapan selamat pada Dies Natalis kali ini bisa diberikan dalam bentuk tanaman hidup. Tujuannya sebagai upaya dan komitmen UKSW untuk peduli lingkungan.

“Ini bagian dari perjuangan UKSW, kita melakukan pertobatan lingkungan. Yaitu tidak menerima karangan bunga dalam bentuk papan. Namun dalam bentuk pot, boleh anggrek, boleh bonsai, dan lainnya,” kata Rektor kepada Espos, usai rapat senat terbuka Dies Natalis ke-68 UKSW Salatiga di Balairung Universitas, Sabtu (30/11/2024).

Diakuinya, inovasi ini juga sebagai bentuk komitmen UKSW dalam mengikuti pemeringkatan kampus hijau. Sehingga pihaknya secara bertahap melakukan pengurangan penggunaan bahan-bahan yang tidak bisa didaur ulang lagi.

“Kami juga mengajak mitra-mitra kami untuk juga peduli terhadap lingkungan. Marilah kita lakukan pertobatan lingkungan bersama-sama. Bumi ini harus lestari dan harus kita rawat. Kita harus mengurangi penggunaan plastik dan sampah-sampah yang tak dapat diurai oleh bumi ini,” jelas Prof Intiyas.

Rektor menyebut, Dies Natalis ke-68 ini merupakan momentum untuk semakin memberikan dampak untuk Kota Salatiga, Bangsa, dan Dunia. Dampak tersebut diwujudkan dengan langkah UKSW untuk memberikan kontribusi dalam isu stunting, ketahanan pangan, dan kemiskinan.

“Kami berharap kehadiran UKSW tidak hanya menjadi menara gading, tapi mampu menghasilkan karya inovasi. UKSW hadir untuk bisa memberikan dampak,” kata Rektor.