Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah, memfasilitasi para perajin batik untuk mengoptimalkan kegiatan promosi produk melalui kegiatan peragaan busana serta peluncuran batik dan baju adat kebesaran khas daerah.

Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten Murung Raya (Mura), Kalimantan Tengah, memfasilitasi para perajin batik untuk mengoptimalkan kegiatan promosi produk melalui kegiatan peragaan busana serta peluncuran batik dan baju adat kebesaran khas daerah.

Ragam batik atau busana yang ditampilkan merupakan hasil dari pelaksanaan sayembara oleh pemerintah kabupaten sejak Maret 2023 dan sudah melalui serangkaian penilaian dari tim yang sudah ditunjuk.

"Pelaksanaan kegiatan sayembara motif batik dan baju khas Murung Raya adalah sebagai sarana bagi para seniman maupun perajin batik untuk terlibat dalam mempromosikan daya tarik kebudayaan yang unggulan di daerahnya," kata Bupati Murung Raya Perdie di Puruk Cahu, Mura, Kalteng, Senin.

Perdie berharap keterlibatan masyarakat dalam sayembara membuat batik serta baju adat kebesaran tersebut, mampu memberi ruang serta kontribusi nyata untuk mereka dalam pengembangan seni dan budaya di daerah. Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Murung Raya Sri Karyawati mengatakan peserta sayembara untuk motif khas batik berjumlah 22 orang dengan 68 buah karya.

"Kemudian untuk baju adat kebesaran Murung Raya ada 13 peserta dengan dengan 42 karya, sehingga bila ditotalkan ada sebanyak 35 peserta dengan 110 buah karya," tuturnya.

Sementara itu, kegiatan tersebut juga sekaligus menjadi salah rangkaian untuk memeriahkan Hari Jadi ke-21 Kabupaten Murung Raya. Adapun dalam peragaan busana tersebut, Bupati Perdie dan istri Lynda Kristiane turut tampil dengan mengenakan pakaian batik warna kuning yang dipadu dengan campuran warna putih dan berjalan di tengah kerumunan penonton yang menyaksikan kegiatan tersebut. Wakil Bupati Murung Raya Rejikinoor beserta seluruh kepala perangkat daerah juga turut tampil memperkenalkan batik khas Murung Raya.