Ilustrasi. Foto: Istimewa/elshinta.com.

Elshinta.com - Kepala BP2MI Benny Rhamdani optimistis bandar dari Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dapat ditangkap. Hal itu disampaikan  Benny di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (26/6/23).

Seperti dilaporkan Reporter Elshinta, Muhammad Rizkiyanto, bandar dari TPPO dapat diringkus pada tahun ini. Hal itu disampaikan Benny ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.

Benny menyampaikan bahwa dirinya sudah menyerahkan nama-nama dari bandar yang diduga menjadi tersangka TPPO kepada Kapolri yang dibentuk Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo tersebut.

Benny memberitahukan bahwa hari ini sudah ada tersangka yang ditetapkan dan anak bangsa yang hampir terjual ke luar negeri tersebut telah diselamatkan.

“Pak presiden sudah menunjuk ke Kapolri sebagai ketua ahli yang ditugaskan dan selama dua minggu sudah masuk tiga minggu kerjanya. Sudah sangat nyata hingga sudah di level bawah. Per hari ini 550 tersangka sudah ditetapkan dan kurang lebih 1.647 anak bangsa yang hampir dijual ke luar negeri itu sudah diselamatkan,” ujar Benny.

Benny pun juga menguji kinerja kepolisian khususnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memberantas TPPO yang dampaknya sangat nyata hingga tingkat bawah.

“Saya yakin jika konsisten dibutuhkan betul-betul bekerja yang pasti dibawah Pak Kapolri yang berkomitmen sangat kuat. Ini akan mengurangi kejahatan-kejahatan TPPO di lapangan,” ucap Benny.

Sebelumnya Benny telah menyerahkan lima nama bandar dari yang diduga melakukan TPPO, kepada (Menko Polhukam) Mahfud MD. Mereka diduga menjadi bandar yang menempatkan WNI untuk bekerja di Malaysia dan Singapura melalui Batam.

“Nama-nama bandar sudah kita serahkan ke pihak kepolisian dan pasti dalam proses pendalaman dan saya berkeyakinan akan segera ditangkap,” tambahnya.

Benny berkesimpulan dari lima sindikat ini berdasarkan hasil dari kajian investigasi yang disertakan penyelidikan yang dilakukan lembaganya serta informasi para penjahat kemanusiaan di Batam.