Sentimen
Negatif (94%)
16 Jun 2023 : 02.45
Informasi Tambahan

Event: Idul Adha 1441 Hijriah

Hewan: Sapi

Komisi B DPRD DIY minta Pemda ketat awasi hewan kurban dari penyakit lato-lato dan PMK

16 Jun 2023 : 02.45 Views 7

Elshinta.com Elshinta.com Jenis Media: Nasional

Komisi B DPRD DIY minta Pemda ketat awasi hewan kurban dari penyakit lato-lato dan PMK

Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Menjelang hari raya Idul Adha permintaan hewan ternak di DIY sudah mulai meningkat dalam sepekan terakhir. Pemda DIY diminta turun tangan untuk mengawasi peredaran hewan kurban mengingat tengah merebak penyakit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan penyakit lumpy skin disease (LSD) atau sering disebut penyakit lato-lato.

Ketua Komisi B DPRD DIY Andriana Wulandari, mengatakan bahwa permintaan hewan kurban di DIY tahun ini akan meningkat dibanding tahun lalu. Akan tetapi kali ini harus ada pengawasan ketat mengingat ada permasalahan serius yang dihadapi peternak local, yaitu penyakit ternak berupa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta yang terbaru penyakit lumpy skin disease (LSD) atau popular disebut “penyakit lato-lato”. Penyakit LSD ini telah menyerang sapi-sapi milik warga di DIY.

“Kondisi ini perlu campur tangan Pemda. Kesehatan ternak harus dipantau. Pastikan ternak yang dijual dalam kondisi sehat dan layak konsumsi. Sisi lain, peternak perlu dibantu mempercepat penyembuhan penyakit kulit pada sapi, agar peternak dapat untung dari momentum Idul Kurban” kata Andriana Wulandari, di DPRD DIY, Kamis (15/6/2023).

Pada sektor perdagangan ternak, sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, jelang Hari Raya Kurban, para pedagang banyak mendatangkan ternak dari luar daerah untuk memenuhi kebutuhan hewan untuk kurban. Situasi ini menjadikan persaingan harga ternak tidak terhindarkan.  
Peternak lokal di DIY berharap mendapat keuntungan dari usaha penggemukan ternak yang selama ini sudah ditekuni, sisi lain adanya ternak dari luar daerah menjadikan persaingan harga tidak dapat dihindari. Sisi lain, ada peternak yang tidak dapat keuntungan karena ternaknya terpapar LSD sehingga tidak dapat dijual.

“Kami berharap, panitia Idul Kurban mengutamakan hasil ternak dari warga local. Kita wujudkan semangat bela-beli ternak. Terlebih para peternak local sebagian ada yang menanggung kerugian karena penyakit lato-lato. Dengan semangat keberpihakan ini para peternak skala kecil ini akan tetap dapat berkah Idul Kurban tahun ini”, katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.

Komisis B mendorong agar pembelian hewan kurban dimaksimalkan melalui peternak lokal. Karena hari raya Idul Adha ini jadi momentum  bagi para peternak lokal untuk memperoleh pasar atas produk peternakannya.

Sentimen: negatif (94.1%)