Sentimen
Negatif (100%)
6 Jun 2023 : 08.48
Informasi Tambahan

BUMN: Bank Mandiri

Kab/Kota: Yogyakarta, Pekanbaru

Bikin Heboh Usai Buat Pengakuan Setor Uang Rp 650 Juta ke Komandan, Bripka Andry Kini Menghilang

6 Jun 2023 : 08.48 Views 15

Tribunnews.com Tribunnews.com Jenis Media: Regional

Bikin Heboh Usai Buat Pengakuan Setor Uang Rp 650 Juta ke Komandan, Bripka Andry Kini Menghilang

TRIBUNNEWS.COM – Keberadaan Anggota Satuan Brimob Polda Riau, Bripka Andry Darma Irawan usai membuat pernyataan adanya transaksi Rp 650 juta ke atasannya kini menghilang.

Bripka Andry diduga menyetorkan uang ratusan juta itu kepada Danyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau bernama Kompol Petrus H Simamora.

Usai curhatannya di media sosial tentang transaksi itu viral, kini keberadaan Bripka Andry Darma Irawan kini tak diketahui di mana.

Kasubdit Paminal Bidang Propam Polda Riau, AKBP Fahrian Saleh Siregar mengungkapkan, pihaknya telah berupaya mencari keberadaan Bripka Andry Darma Irawan.

Namun hingga kini Bripda Andry belum ditemukan.

Bahkan, Bripka Andry juga tak ditemukan di kediamannya.

Baca juga: Nama Perguruan Silat Trending di Twitter setelah Bentrokan 2 Kelompok di Yogyakarta

"Kita lakukan pencarian terhadap Bripka Andry, namun tidak ada di kediamannya di Menggala Rohil," ungkap Fahrian, Senin (5/6/2023), dikutip dari TribunPekanbaru.

Terkait mutasi yang kini tengah menjadi perbincangan itu, Fahrian menyebut proses mutasi terhadap Bripka Andry merupakan proses rutin.

Pihaknya menampik terkait adanya demosi seperti yang viral di media sosial.

Padahal, total ada sekiranya 34 personel yang juga dimutasi.

Dari 34 personel yang dimutasi, 14 diantaranya adalah anggota Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau I.

Bripka Andry bahkan disebut-sebut tidak masuk dinas sejak dimutasi atau melakukan desersi.

"Masalah desersi, ketika mutasi, bahwa Bripka Andry sampai hari ini belum masuk ke Batalyon A di Pekanbaru. Sehingga diproses. Pertama itu diproses tanggal 13 Maret terkait disiplin tidak masuk dinas. Dan itu sudah disidang oleh provost dan diputus. Tapi in Absentia (tanpa dihadiri pelanggar, red), tapi putusannya sudah ada," kata Fahrian.

"Setelah itu lanjut proses sidang disiplin kedua LP-nya 23 Maret. Hitungannya 14 hari tidak masuk dinas, itu dalam proses menunggu sidang," lanjutnya.

Propam Polda Riau periksa 8 saksi 

Bidang Propam Polda Riau, saat ini sedang mendalami pengakuan anggota Brimob Bripka Andry Darmairawan, yang menyebut jika dirinya menyetor uang dengan total Rp650 juta kepada komandannya.

Kini, Kabid Propam Polda Riau Kombes Pol Johanes Setiawan mengatakan sudah 8 orang saksi diperiksa, termasuk Bripka Andry.

"Untuk masalah setoran kita masih dalami lagi, kita sudah periksa 8 orang saksi termasuk Bripka Andry untuk kita dalami lagi," katanya, Senin (5/6/2023), dikutip dari TribunPekanbaru.

Pihaknya juga menyebut komandan yang dimaksud Andry yang diduga menerima setoran, yakni Kompol Petrus Hottinersima, sudah dicopot dari jabatannya sebagai Danyon B Pelopor.

Johanes juga menambahkan, Bripka Andry merupakan sosok yang bermasalah.

Setidaknya, kini sudah ada tiga dugaan pelanggaran yang dilakukan Bripka Andry.

"Pertama masalah disiplin, kabur dia, termasuk desersi juga. Sampai saat ini belum ada (masuk dinas)," papar Johanes.

Tak hanya itu saja, Johanes turut menyatakan, Bripka Andry diduga punya utang di bank dan beberapa lainnya.

Diberitakan sebelumnya, Bripka Andry Darmairawan, mulanya berdinas di Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Rokan Hilir (Rohil).

Ia lalu dimutasi ke Batalyon A Pelopor Satuan Brimob Polda Riau di Pekanbaru.

Namun, Bripka Andry enggan dipindahtugaskan.

Sampai akhirnya, Bripka Andry membuat heboh dengan mengunggah pengakuan mengejutkan.

Dalam unggahannya, ia menyertakan bukti percakapan chat dan transfer uang kepada komandannya, Kompol Petrus Hottinersima.

Tak tanggung-tanggung, Bripka Andry mengaku telah menyetor uang ke atasannya itu dengan total Rp 650 juta.

Berikut pengakuan lengkap Bripka Andry lewat akun Instagramnya:

ljin menyampaikan, Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P

Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.

Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru. hari Jum'at tanggal 3 Maret 2023 Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah Penghadapan ke tempat baru.

Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi,

ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi saya.

Kombespol Ronny Lumban Gaol, S.I.K selaku Dansat Brimob saat ditemui mengatakan,

"Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan tidak ada kontribusi kepada satuan" Setelah mendengar penjelasan itu,

Saya menyampaikan "mohon ijin komandan, Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon.

Selain itu saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya"

Beliau menjawab,

"Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi kepekanbaru" Setelah itu saya dan ibu kembali pulang. Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat.

Ijin menjelaskan,

Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor. Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu. Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan. Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 1720001467473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya. ini khusus ke rekening pribadi Danyon,

Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp. Sebelum saya dimutasi,

Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan.

Postingah Bripka Andry itu pun lantas membuat heboh jagat maya.

(Tribunnews.com/Linda) (TribunPekanbaru.com/Pitos Punjadi/Riky Armanda)

Sentimen: negatif (100%)