Sumber foto: Enok Carsinah/elshinta.com.

Elshinta.com - Wacana menginginkan perubahan nama kecamatan terjadi di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Kecamatan tersebut adalah Kecamatan Cigasong, dimana sejumlah warganya menginginkan nama Kecamatan Cigasong diganti menjadi Kecamatan Majalengka Timur (Makmur).

Igum Gumbirawan, tokoh masyarakat Kelurahan Cicenang, Kecamatan Cigasong menyebut dari 26 kecamatan yang ada, Kecamatan Cigasong adalah yang terdekat dengan Kecamatan Majalengka sehingga sangat layak jika nama yang dipakai adalah nama seperti nama kabupatennya.

"Majalengka memiliki 26 kecamatan. Salah satunya Kecamatan Cigasong yang jaraknya berdekatan dengan Kecamatan Majalengka. Luas wilayah administrasi ibukota Kabupaten Majalengka saat ini hanya Kecamatan Majalengka. Seharusnya kecamatan terdekat itu namanya tidak jauh berbeda dengan daerah kabupatennya. Majalengka saat ini baru memiliki satu yakni Kecamatan Majalengka," kata Igum seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Selasa (28/2).

Sedangkan daerah lain kata Igum itu sudah banyak. Contoh di kabupaten tetangga Sumedang. Itu ada nama Kecamatan Sumedang Selatan, Kecamatan Sumedang Utara. Lalu, ada Cimahi Tengah, Cimahi Selatan, Cimahi Barat, dll. Selain itu pula di Cigasong sudah ada terdapat kelurahan.

"Kedua, saat ini banyak kantor kantor atau lembaga maupun instansi di Pemkab Majalengka dan lembaga vertikal lainnya berada di Kecamatan Cigasong. Seperti Polres Majalengka, Kajari Majalengka, Bapenda, Dishub, Kesbangpol. Sangat tidak elegan jika disebut berada di Kecamatan Cigasong. Tapi akan lebih tepat berada di Kecamatan Majalengka Timur," tandasnya.

Disamping itu, menurut Igunm terkadang warga lain atau pendatang ketika di Cigasong merasa kesulitan ketika ditanya dimana Majalengka? Padahal jarak antara Cigasong dan Majalengka itu berdekatan.

"Alasan lain, nama Kecamatan Majalengka Timur jauh lebih membumi dan kota. Dan memang lebih layak. Sebab Cigasong sudah masuk wilayah perkotaan Majalengka. Baik dilihat dari aspek geografis, topografi, pemerintahan, demografi, kebudayaan, transportasi lalu lintas, kebudayaan, dll," ujarnya.

Igum juga menyebut perubahan nama ini hanya nama kecamatan, sedangkan desa dan kelurahan yang ada tetap sama. Hanya berubah nama dari Kecamatan Cigasong menjadi Kecamatan Majalengka Timur.

Senada dengan Igum, Jejep Falahul Alam Ketua RT 14 RW 05 Perum Asabri Kel Simpeureum juga menyambut perubahan nama kecamatan Cigasong sudah layak diubah menjadi Kecamatan Majalengka timur.

"Nama kecamatan Majalengka Selatan diambil dari pusat titik kota Majalengka, dan posisinya ada di Timur. Sedangkan ibukota kecamatan Majalengka Selatan tetap Kelurahan Cigasong," ucapnya.

Alasan lain Jejep melihat wilayah Cigasong itu sudah masuk wilayah perkotaan. Dan jaraknya berdekatan dengan ibu kota kabupaten.

Jejep juga memberi alasan kenapa untuk perubahan nama kecamatan tidak menggunakan bahasa Sunda, menurutnya karena sudah dipakai untuk nama kelurahan.

"Kenapa tidak disebut dalam bahasa sunda misalnya, Majalengka wetan, Majalengka Kulon, Majalengka Kidul, dll. Karena nama itu sudah ada nama kelurahan di Kecamatan Majalengka. Seperti Kelurahan Majalengka Wetan,Kel Majalengka kulon. Sehingga untuk membedakannya namanya Kecamatan Majalengka Timur." kata Jejep.

Jejep juga berasumsi dengan perubahan nama itu diharapkan akan menambah nilai jual nama kecamatan tersebut. Sehingga para investor semakin bersemangat lagi menanamkan investasinya. Karena nama Majalengka lebih populer dan membumi ketimbang nama Kecamatan Cigasong atau Panyingkiran.

"Bahkan lebih bagusnya nama kecamatan Panyingkiran diganti menjadi nama Kecamatan Majalengka Barat, kecamatan Majalengka jadi Kecamatan Majalengka tengah dan Kecamatan Cigasong menjadi Kecamatan Majalengka Timur. Sekaligus mengubah imej kampung menjadi kota," tandasnya.