Miklos Sunario, Pemuda 19 Tahun Asal Indonesia Ungkap AI Bisa Atasi Masalah Dunia Pendidikan di Sidang PBB
Liputan6.com
Jenis Media: Tekno
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4322442/original/005800100_1676279981-WhatsApp_Image_2023-02-13_at_15.49.32.jpeg)
Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, selama dekade terakhir, IBM memantau penggunaan aplikasi berbasis Artificial Intelligence (AI) telah bergeser. Dari akademisi dan laboratorium ke berbagai industri, dan memengaruhi kehidupan jutaan orang setiap hari.
IBM yakin masa depan AI akan bergantung pada pembuatan dan penyebaran model pembelajaran mendalam AI yang fleksibel dan dapat digunakan kembali, dapat diterapkan ke hampir semua domain atau ranah industri dan telah membangun model AI skala besar untuk membantu memecahkan masalah dunia nyata.
Untuk setiap aplikasi baru AI, menurut IBM, kumpulan data yang besar (big data) dan diberi label dengan baik diperlukan untuk menangani tugas tertentu. Model AI saat ini berkisar dari mengenali bahasa hingga menghasilkan molekul baru untuk penemuan obat.
Dengan banyaknya contoh bias algoritme dalam machine learning (ML) model atau model pembelajaran mesin yang tersedia saat ini, menurut IBM, sangat penting untuk membangun model dan sistem AI menjunjung tinggi keadilan individu dan mengurangi bias.
Guna mendukung capaian tersebut, menerapkan model terlatih untuk tantangan baru membutuhkan pelatihan dan waktu data baru yang sangat besar.
Oleh sebab itu, IBM membutuhkan AI yang menggabungkan berbagai bentuk pengetahuan, membongkar hubungan sebab akibat, dan mempelajari hal-hal baru dengan sendirinya.
Sentimen: positif (88.9%)