Sentimen
Negatif (100%)
8 Jan 2023 : 15.30
Informasi Tambahan

Grup Musik: APRIL

Kab/Kota: Gunung, New York

Kasus: covid-19, HAM, penganiayaan, kekerasan seksual

Partai Terkait

Jurus Wilmar Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Diskriminasi di Industri

8 Jan 2023 : 15.30 Views 16

Liputan6.com Liputan6.com Jenis Media: Ekonomi

Jurus Wilmar Cegah Kekerasan pada Perempuan dan Diskriminasi di Industri

UN Women, organisasi PBB yang memperjuangkan hak-hak perempuan, menerbitkan laporan terbaru bertajuk "Mengukur pandemi bayangan: kekerasan terhadap perempuan selama pandemi COVID-19".

Data terbaru PBB menunjukkan pandemi semakin memperparah kekerasan berbasis gender.

Hidup seorang mahasiswi Rusia bernama Darya berubah selamanya ketika ia bertengkar dengan kekasihnya pada April tahun lalu.

Shaig Zeinalov, yang mabuk saat kejadian, menodongkan pistol ke arah Darya dan menembaknya. Tembakan itu meleset, namun mata Darya terkena pecahan peluru yang memantul dari dinding.

"Saya berteriak kepadanya bahwa ia perlu memanggil ambulans. Tapi ia menolak melakukannya. Dia mengatakan, saya punya mata kedua untuk melakukan hal itu, dan bahwa saya bisa menelepon sendiri."

"Setelahnya, saya menelepon ambulans sambil mengatakan tiga hal: Umur saya 18 tahun, kepala saya ditembak, dan saya sekarat," tutur Darya kepada Reuters dalam wawancara untuk memperingati Hari Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan Sedunia.

Masalah kekerasan terhadap perempuan sangat akut di Rusia, di mana pola perilaku laki-laki macho sudah mendarah daging. Organisasi HAM mengatakan undang-undang untuk melindungi perempuan sangat tidak memadai.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan hampir satu dari tiga perempuan di dunia pernah mengalami penganiayaan, dan angka tersebut meningkat saat terjadi krisis seperti pandemi COVID-19.

Laporan terbaru PBB itu, bertajuk "Mengukur pandemi bayangan: kekerasan terhadap perempuan selama pandemi COVID-19," diterbitkan pada malam peringatan Hari Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan Sedunia, pada 25 November 2021. Tema peringatan tahun ini "Oranyekan Dunia: Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan Sekarang!"

Dalam keterangan kepada wartawan, pada Rabu (24/11), di New York, Kepala Seksi Pengakhiran Kekerasan Terhadap Perempuan UN Women Kalliopi Mingeirou mengatakan bahwa "satu dari tiga perempuan, mereka terus menghadapi penderitaan fisik dan/atau kekerasan seksual, dan kebanyakan aksi kekerasan yang mereka alami dilakukan oleh pasangan intim mereka sendiri."

"Angka ini hanyalah puncak gunung es, karena angka ini tidak memasukkan kasus pelecehan atau kekerasan seksual dalam konteks digital, praktik berbahaya, eksploitasi seksual, dan sebagainya. Lebih parahnya, kita tahu bahwa kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan adalah salah satu aksi kejahatan yang paling jarang dilaporkan karena adanya stigma dan ketidakpercayaan kepada pihak berwenang," tambah Mingeirou.

Sentimen: negatif (100%)